Makalah Teks Berita Bahasa Indonesia





BAB  I
PENDAHULUAN


1.1        Latar Belakang
Siswa SMP N 1 Sukoharjo khususnya kelas 8D diharapkan mempunyai kemampuan untuk membaca menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta lancar untuk membacakan teks berita kepada orang lain. Hal ini sesuai dengan materi bicara yang terdapat pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Standart Kompetensi : Siswa mampu memahami wacana tulis dengan membaca ekstensif, membaca intensif dan membaca nyaring dengan Kompetrensi Dasar : membaca teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas serta pengadaan kelompok.
Kenyataan yang ditemui di kelas 8D di SMP N 1 Sukoharjo sebagian besar siswanya pendiam dan pasif. Bila diberi tugas untuk membacakan teks berita dideapan kelas dengan cara berlatih sendiri kemudian tampil dengan waktu kurang lebih 5 menit masih sukar untuk mengutarakannya dengan lancer apalagi dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Peneliti tertarik untuk meningkatkan keaktifan siswa kelas 8D SMP N 1 Sukoharjo dalam membacakan berita setelah melihat kenyataan yang tepat saat proses belajar mengajar. Peneliti ingin meningkatkan keaktifan siswa kelas 8D di SMP N 1 Sukoharjo dalam kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar terbaru.
36 Siswa-siswi di SMP N 1 Sukoharjo terdiri dari 16 Laki-laki dan 20 Perempuan. Dari 36 Siswa dan Siswa kelas 8B terdapat 20 siswa yang bicaranya gugup, penjedaan berdasarkan kelompok kata belum dipahami, banyak yang mengalami demam panggung serta ortikulasi kurang jelas saat membacakan kata atau  istilah dalam teks berita. Pada Penelitian Tindakan Kelas yang sesuai dengan judul “Peningkatan Kemampuan Membacakan Teks Berita Siswa Kelas 8D di SMP N 1 Sukoharjo Melalui Media surat kabar terbaru. Diharapkan siswa kelas 8D mempunyai kemampuan yang maksimal. Agar kemampuan membacakan teks berita dapat ditingkatkan oleh siswa maka peneliti menggunakan media surat kabar terbitan terbaru.



1.2        Rumusan Masalah
Bagaimanakah peningkatan kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar siswa kelas 8 D di SMP N 1 Sukoharjo?

1.3        Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar siswa kelas 8  di SMP N 1 Sukoharjo.

1.4        Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi :
1.4.1  Siswa
Siswa akan menyadari pentingnya membaca dengan lancar dengan menggunkan Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta lancer sehingga pendengar/orang lain dapat memahami informasi teks berita yang dibacakan.

1.4.2  Guru
Guru dapat melakukan inovasi dalam melaksanakan pembelajaran dikelasnya agar selalu ada peningkatan kualitas pembelajarannya. Selain itu, guru bisa mengukur kemampuan siswa dikelasnya sesuai dengan materi yang disampaikan di sekolah.

1.4.3  Sekolah
Pihak sekolah diharapkan dapat memperhatikan, memfasilitasi dan menyalurkan bakat siswa yang berprestasi dalam kegiatan membacakan teks berita. Siswa dapat diikutkan lomba pidato, penyiar radio dan MC.

1.5        Hipotesis Tindakan
Apabila proses belajar mengajar di kelas dilakukan dengan cara menerapkan pembelajaran melalui media surat kabar terbaru maka kemampuan membacakan teks berita akan meningkat karena pada awal pembelajaran, siswa sudah tertarik ingin mengetahui apa peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini.




1.6        Ruang Lingkup
Penelitian yang dilakulan ini mengacu pada silabus SMP kelas 8 Semester genap (2) dengan Standart Kompetensi Siswa Mampu Memahami Wacana Tulis Dengan Membaca Ekstensif, Membaca Intensif Dan Membaca Nyaring” dangan Kompetensi Dasar “membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dari volume suara yang jelas serta penyediaan kata kelompok”. Pembelajaran materi ini disediakan waktu dua kali pertemuan. Masing-masing pertemuan dua jam tatap muka.

1.7        Definisi Operasional
1.7.1        Peningkatan adalah proses atau cara, perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan dan sebagainya
1.7.2        Kemapuan adalah kesanggupan,kecakapan dan kekuatan.
1.7.3        Membacakan adalah membaca nyaring (melisankan tulisan).
1.7.4        Teks berita adalah laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.
1.7.5        Media adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televise, film, poster dan spanduk.
1.7.6        Surat kabar adalah lembaran-lembaran kertas bertuliskan berita-berita dan sebagainya.
1.7.7        Artikulasi adalah  proses pembentukn bunyi oleh alat-alat ucap.
1.7.8        Volume adalah tinggi rendahnya suara.
1.7.9        Intonasi adalah lagu kalimat.


















BAB  II
KAJIAN PUSTAKA


2.1. Kemampuan Membaca
Membaca merupakan kegiatan/keterampilan berbahasa. Menurut D.P. Tampubolon (1987 : 3) Dalam Pendidikan Bahasa Terdapat Empat Kemampuan Pokok Yang Yang Harus Dibina Dan Dikembangkan Yaitu Menyimak, Berbicara, Membaca, Dan Menulis. Dua kemampuan pertama terdapat dalam komunikasi lisan dan dua terakhir adalah komunikasi tulisan.
Membaca adalah salah satu dari empat kemampuan bahasa pokok dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan.
D.P. Tampubolon (1987 : 7 )menyatakan bahwa kemampuan membaca adalah ketepatan membaca dan pemahaman isi secara keseluruhan. Kemampuan membaca dapat ditingkatkan dengan penguasaan teknik-teknik membaca efisien.

2.2. Teks Berita Pada Surat Kabar
Surat kabar sebagai bacaan yang paling umum dalam masyarakat terutama masyarakat modern, mengandung berbagai si (informasi) yang perlu bagi para pembaca. Secara umum isi utama surat kabar dapat dibagi atas jenis-jenis pokok berikut yaitu berita, opini, iklan, pembentukan,dan diksi. (D.P. tampubolon).
Mendefisinikan berita dengan tepat tidaklah mudah, walaupun bagian terbesar dari isi surat kabar umumnya adalah berita. Namun demikian secara umum dapat dikatakan bahwa berita ialah laporan yang benar dan pada waktunya tentang suatu peristiwa yang terjadi dalam masyarkat, tentang suatu pendapat atau pikiran baru, atau tentang apa saja yang merupakan fakta dan yang menarik serta perlu bagi pembaca umumnya cirri-ciri berita adalah factual (berupa kenyataan-kenyataan sebenarnya), objektif (tidak bercampur dengan pendangan pelapor sendiri) menarik, dan perlu atau berguna bagi umum.. mengandung pokok-pokok berita 5 W yaitu What (apa), Who (siapa), When (kapan), Where (dimana), Why (mengapa) dan 1 H yaitu How (bagaimana).




2.3. Membacakan Teks Berita
Membaca teks berita. Membaca teks berita berarti kita melakukan kegiatan untuk mendapatkan informasi yang berorientasi bagi diri kita. Membacakan teks berita adalah membacakan teks mengenai sebuah berita pada orang lain atau pendengar. Membaca yang terampil tidak akan membacakan teks kata demi kata, tetapi dia akan membaca berdasarkan kelompok-kelompok kata yang mengandung satuan-satuan pengertian yang berupa ide-ide atau konsep-konsep.
Dalam membacakan teks berita  ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guna mencapai hasil dan manfaat yang maksimal. Artinya pendengar dapat memehami isi berita yang disampaikan tanpa adanya kesalahan tafsir dan kesulitan lain. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pembaca berita :
a.       Pemahaman terhadap berita yang akan dismpaikan. Dalam hal ini sebelum membacakan berita untuk orang lain, pembaca berita harus memahami benar isi berita yang akan dibacakan
b.      Mengumpulkan isi berita secara utuh.
c.       Penggunaan volume suara yang dapat menjangkau seluruh audiens atau pendengar.
d.      Penerapan intonasi dan artikulasi yang tepat dalam membacakan kalimat-kalimat berita sehingga tidak menimbulkan kesalahan penafsiran.
e.       Memberikan penjedaan yang tepat antar kalimatnya sesuai dengan pengelompokan kata.
f.       Memberi penekanan pada hal-hal yang penting dalam berita.
Pada penelitian ini Bahasa lisan yang digunakan adalah ragam bahasa resmi atau ragam bahasa baku. Dalam membacakan teks berita antara pembaca dan pendengar adalah resmi sehingga bahasa yang digunakan adalah bahasa baku. Untuk menjadi pembicara berita yang baik, disamping harus menguasai masalah, kita pun harus memperhatikan keberanian. Keberanian merupakan hal yang sangat mendasar. Tanpa keberanian atau keberanian setengah-setengah akan mengakibatkan kekacauan dalam membacakan teks berita. Disamping itu sebagai pembaca berita harus mempunyai penampilan yang meyakinkan sehingga pndengar percaya dan terkesan. Hal ini akan membantu kita membentuk rasa percaya diri. Oleh sebab itu, sebagai seorang pembicara kita harus berusaha berpenampilan meyakinkan. Penampulan yang meyakinkan meliputi penampilan lahir dan penampilan batin. Penampilan lahir dan batin ini meliputi pancaran suasana batin pada suara, wajah, dan gerak-gerik serta pancaran lahir dari busana, aksesoris dan rias wajah. Dalam suasana khidmat saat membacakan teks berita, kita harus berpenampilan teduh dan berwibawa.

2.4. Pengaruh Media Surat Kabar Terhadap Peningkatan Kemampuan Membacakan Teks Berita
Kemampuan membacakan teks berita siswa pada umumnya masih belum memenuhi harapan guru. Hal ini disebabkan oleh penerapan pembelajaran yang kurang menarik atau pembelajaran yang dilaksanakan secara konvensional, misalnya anak ditugasi didepan kelas. Hasil yang didapat kurang maksimal, siswa sukar member jeda kalimat-kalimat berdasarkan kelompok kata saat membacakan teks berita, intonasi yang kurang tepat, artikulasi dan volume suara yang kurang jelas.
Untuk mengatasi hal ini diperlukan pembelajaran yang tepat agar kemampuan membaca siswa berhasil secara maksimal. Pembelajaran yang diinginkan untuk menghidupkan kelas saat membacakan teks berita adalah penggunaan media surat kabar terbaru yang sedang hangat dibicarakan dan sesuai dengan jiwa remaja siswa.
Langkah-langkah pembelajaran dalam penelitian membacakan teks berita ini sebagai berikut :
a.       Siswa dimotifasi dengan materi membaca teks berita dan kaitannya dengan kebutuhan hidupnya sehari-hari.
b.      Guru membentuk kelompok kerja. Selama kerja kelompok pembelajaran tampak dengan adanya :
o   Mengadakan diskusi antar teman dalam kelompok
o   Menggunakan model yaitu temannya sendiri sebagai contoh dalam pembelajaran
o   Memberikan saran kepada teman
c.       .Guru memotifasi kelompok yang belum bekerja secara maksimal.
Dari langkah-langkah pembelajaran ini  dapat membantu tugas akhir berupa penilaian-penilaian kemampuan membacakan teks berita.









BAB  III
METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Subjek Dan Tempat Penelitian
Kelas yang akan diteliti adalah kelas 8 D di SMP N 1 Sukoharjo. Peneliti memilih kelas ini karena sebagian besar siswanya pendiam dan agak pasif, sehingga penulis ingin mengubah sikap dari pendiam dan pasif menjadi agresif, pemberani dan aktif. Kelas tersebut terdapat 36 siswa yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 20 orang perempuan dengan latar belakang ekonomi dan social yang berbeda-beda.

3.2 Rancangan Penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti selain menyiapkan pengajaran diantaranya silabus dan system penelitian, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, peneliti juga mempersiapkan instrument yang diperlukan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini diantaranya lembar observasi, lembar penilaian kegiatan siswa, dan lembar freldnote.
Refleksi awal dilakukan dengan mengadakan pengamatan pendahuluan yang digunakan untuk menetapkan dan merumuskan rencana tindakan. Berdasarkan hasil pengamatan awal ditemukan indikato-indikator yaitu suasana kelas tidak menggairahkan dan kurang menyenangkan karena dicekam oleh tugas yang dirasa membebani siswa. Sebagian besar siswa tampak demam penggubng karena takut kurang tepat saat membacakan teks berita, apalagi membacakan didepan kelas dan diberikan penilaian. Bila tiba gilirannya banyak yang memilih tampil terakhir. Komentar-komentar yang diungkapkan siswa lainsaat salah satu temannyamembacakan teks berita, juga berpengaruh terhadap mental siswa yang bersnagkutan. Dari pengamatan awal ini selanjutnya dilakukan refleksi dari berbagai sudut diantaranya : pengaruh guru, metode pembelajaran, dan prilaku siswa.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas dikelas 8 D masih kurang.




3.2.1 rencana tindakan
Rencana-rencana tindakan yang akan peneliti lakukan saat pembelajaran. Membacakan teks berita adalah :
a.       Mempersiapkan perangkat pembelajran.
b.      Menjelaskan kegiatan kepada siswa.
c.       Mengelompokkan siswa perbangku dalam beberapa kelompok. Satu kelompok dua anggota untuk berlatih membacakan teks berita sambil memperhatikan informasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas.
d.      Membagikan lembaran berisi kutipan teks berita terhangat pada masing-masing anggota kelompok.
e.       Agar ada tanggung jawab dari kelompok maka setiap kelompok diberi lembar kerja siswa yang isinya mengevaluasi teman yang membacakan teks berita dengan format penilaian yang dibagikan.
f.       Masing-masing anggota kelompok berlatih membacakan teks berita sambil memperhatikan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas.
g.      Siswa secara bergiliran dan acak dipanggil oleh guru untuk membacakan teks berita didepan kelas.
h.      Siswa lain memberi komentar terhadap penampilan siswa yang ditunjuk membacakan teks berita didepan kelas.
i.        Mempersiapkan lembar field note  (untuk guru peneliti).
j.        Mempersiapkan format penilaian yang akan digunakan untuk menilai setiap siswa yang tampil yang selanjutnya bisa dipakai untuk mengukur kemampuan membacakan teks berita. Fokus penilaiannya menggunakan teks perbuatan (persentasi didepan kelas) dengan kriteria ketepatan intonasi, kejelasan artikulasi dan volume suara.

3.2.2. Observasi
Penelitian dilaksanakan saat pembelajaran  berlangsung didalam kelas. Penelitian pertama dilakukan pada saat latihan membacakan teks berita yang dilakukan  siswa dengan anggota kelompoknya. Penelitian kedua dilaksanakan pada saat masing-masing siswa secara giliran dan acak, mempresentasikan didepan kelas dengan persediaan waktu kurang lebih 5 menit.
Pengamatan dari kegiatan pembelajaran membacakan teks berita dengan cara mengevaluasi semua data mulai dari lembar observasi, lembar field note  dan daftar penilaian individu.

3.2.3. Refleksi
Dari tahap pelaksanaan dan pengamatan akan didapatakan bebarapa hasil yang akan menunjukan siapa yang bagus, siapa yang mampu, cukup mampu, kurang mampu dan tidak mampu dalam kegiatan membacakan teks berita berdasarkan penyedaan kelompok kata, intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas. Dari pelaksanaan dari pengamatan dicari kelemahan-kelemahan yang menyebabkan kurang optimal aatau ingin meningkatkan hasil dari siklus pertama.

3.3 Pengumpulan data instrument penelitian
3.3.1 Observasi
Data dalam penelitian ini dikumpulkan penilaian individu yang di laksanakan setelah kegiatan pembelajaran membacakan teks berita berlangsung dengan cara tampilan di depan kelas. Aspek yang dinilai saat membacakan teks berita adalah penjedaan kelompok kata ketepatan intonasi, kejelasan artikulasi dari volume suara.

3.3.2 Tes
Tes di lakukan peneliti saat siswa satu persatu dipanggil secara acak untuk membacakan teks berita di depan kelas kemudian guru dan siswa yang lain memberikan penilaian dan komentar terhadap ketepatan intonasi, kejelasan artikulasi dan volume suaranya.

3.3.3 Field note
Data yang di ambil untuk mengikuti field note  adalah kejadian-kejadian yang di amati selama KBM berlangsung pengisian di kerjakan oleh peneliti. 

3.3.4 Wawancara
Wawancara di lakukan secara implisit kepada siswa yang nilainya kurang dengan cara menanyaka kesulitan-kesulitan di saat membacakan teks berita di depan kelas. 

3.3.5 Analisis Data
 Data di peroleh dari hasil observasi peneliti kemudian di rangkum. Data ini di pakai untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran membacakan teks berita.
Untuk mengukur kemampuan siswa saat membacakan teks berita melalui media surat kabar menggunakan nilai rata-rata dari artikulsi, intonasi dan volume suara. Skala yang digunakan adalah sebagai berikut  :
Antonasi
Artikulsi
Volume
Jeda










Skala Penilaian :
10 – 50   = Kurang mampu
51 – 70   = Cukup mampu
71 – 100 = Sangat mampu/baik
Sebagai patokan keberhasilan siswa dalam kemampuan membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas adalah :
200 – 250  = Siswa kurang mampu membacakan teks berita.
251 – 300  = Siswa cukup mampu membacakan teks berita.
301 – 400  = Siswa sangat mampu membacakan teks berita.


















JADWAL KEGIATAN

No
Jenis Kegiatan
Waktu Kegiatan
Keterangan
Januari
Pebruari
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Persiapan







2
Siklus I








3
Penulisan hasil siklus I








4
Siklus II








5
Penulisan hasil siklus II








6
Penulisan hasil laporan akhir








7
Perbaikan penulian








8
Laporan akhir














































BAB  IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan berdasarkan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar dengan subjek siswa kelas 8 B dan dilaksanakan di SMP Islam As-Shuhada’ 45 Curahdami. Penelitian ini dilakukan pada waktu pembelajaran semester 2 dengan Kompetensi Dasar Membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas serta penjedaan kelompok kata. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 8 minggu yaitu bulan Januari 2010 sampai dengan akhir Pebruari 2010.
Refleksi awal dilaksanakan dengan melakukan pengamatan pendahuluanuntuk mengetahui kondisi awal saat  guru melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar dikelas. Hasil analisis refleksi awal digunakan untuk menetapkan dan merumuskan rencana tindakan yaitu menyusun strategi awal pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan pendahuluan ditemukan Kegiatan Belajar Mengajar yaitu suasana kelas tidak menggairahkan dan kurang menyenangkan karenadicekam oleh tugas yang dirasa membebani siswa. Sebagian besar siswa tampak demam panggung karena takut membacakan teks berita didepan kelas, malu diperhatikan oleh seluruh siswa  dan diberikan penilaian oleh guru. Bila tiba gilirannya, banyak yang memilih tampil terakhir.
Dari pengamatan awal ini selanjutnya dilakukan refleksi dari berbagai sudut diantaranya : pengaruh guru, metode pembelajaran dan prilaku siswa. Berdasarkan hasil refleksi tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar kelas 8B masih kurang khususnya ketepatan intonasi dan penyedaan kelompok kalimat, kejelasan artikulasi dan volume suara.

4.1 Hasil Peneitian Siklus
4.1.1 Perencanaan
Langkah-langkah yang telah dipersiapkan untuk mendukung pelaksanaan penelitian dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan membacakan dengan teks berita melalui media suat kabar. Pada siklus ini disediakan waktu 4X40 menit (2 X pertemuan) dengan kegiatan antara lain :
a.       Menyusun dan mempersiapkan instrument pembelajaran berupa RPP dengan …………………………………..media surat kabar.
b.      Menetapkan jadwal pelaksanaan penelitian.
c.       Menentukan 18 kelompok, saatu kelompok terdiri atas 1-2 siswa.
d.      Mempersiapkan format penilaian, lembar observasi, daftar nama, dan field note.

4.1.2 Pelaksanaan Tindakan
a.       Guru menjelaskan rencana kegiatan saat itu dan melatih siswa untuk lancer membaca dengan bahan latihan yaitu membacakan teks berita melalui media surat kabar dengan menggunakan intonasi yang tepat, artikulsi dan volume suara yang jelas serta penjedaan kelompok kata.
b.      Guru membentuk 18 kelompok, satu kelompok terdiri dari 1-2 siswa.
c.       Guru menugasi masing-masing kelompok untuk berlatih intern dengan kelompoknya secara berantian
d.      Peneliti mengamati proses kegiatan belajar mengajar. Peneliti sebagai fasilitator dan motifator pada saat diperlukan kelompok diskusi.
e.       Guru menugasi siswa secara individu untuk presentasi didepan kelas dan menugsi siswa lain untuk memberi komentar.
f.       Masing-masing kelompok meneliti, mencatat temuan-temuan yang kurang sesuai dengan 4 hal yang dinilai.
g.      Siswa dan guru mengadakan penguatan yaitu membetulkan diatara 4 hal yang kurang tepat.

4.1.3 Observasi
Berdasarkan data pengamatan (observasi) setelah diberikan tindakan I pada siklus I, peneliti dapat mengungkapkan perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa, diantaranya :
a.       Dengan sharing antar siswa dalam kelompok, siswa dapat berlatih dan berani mengemukakan idenya sehingga megurangi rasa demam panggung.
b.      Suasana kelas menjadi hidup dan meyenangkan
c.       Dengan bekerjasama dalam kelompok, siswa bisa menemukan kesalahan dalam intonasi yang, artikulsi dan volume suara.
d.      Sebagian siswa berani memberi masukan kepada temannya didalam kelompoknya dan diharapkan nantinya bias tampil lebih bagus.
e.       Pada waktu tampil, ternyata masing-masing siswa lebih percaya diri dan siapo. Pada umumnya dapat membacakan teks berita melalui media surat kabar dengan lancer.
Ternyata untuk melatih siswa lancar dan tepat membacakan teks berita melalui media surat kabar terbaru dan diskusi dengan siswa lain. Pembelajaran ini dapat memberi dampak untuk meningkatkan kemampuan membacakan teks berita. Ternyata dari 36 siswa terdapat 20 siswa kurang mampu membacakan teks berita, 10 siswa cukup mampu dn 5 siswa sangat mampu membacakan teks berita melalui media surat kabar.

























TABEL  I
AKTIVITAS SISWA MEMBACAKAN  TEKS BERITA
MELALUI MEDIA SURAT KABAR PADA SIKLUS  I

No
Nama
Kejelasan Artikulasi
Ketepatan intonasi
Kejelasan Volume
Ketepatan Penjedaan
Total Nilai
Ket
1
AbdulMuis Al Wahyudi
80
80
70
80
310
B
2
Achmad Rofiki
50
70
70
70
270
C
3
Ahmad Habibul K.
80
80
80
80
320
B
4
Anisatul Jannah
50
70
80
80
280
C
5
Desi Ratnasari
50
60
60
60
230
K
6
Diyah Retno Septi N.
70
70
50
50
240
K
7
Holip Holifah
50
50
60
50
210
K
8
Iswati
50
60
50
60
220
K
9
Misyani
50
50
60
75
235
K
10
Moh. Samsul Arifin
50
80
50
80
260
K
11
Mohammad Andi Rono
60
50
50
60
220
K
12







13
Mohammad Handika
50
70
60
80
270
C
14
Moh. Heru Wahyudi
60
50
50
60
220
K
15
Moh Riski Ramadani
50
50
50
70
220
K
16
Mohammad Shaleh
60
50
50
70
230
K
17
Mustakimah
80
80
70
60
290
C
18
Novita Figrarti
60
50
50
60
220
K
19
Nur Halifi
50
70
50
70
240
K
20
Nur Hayati
60
80
80
80
300
C
21
Nur Holimah
80
80
70
70
310
B
21
Rayyatul Umroh
70
80
80
80
320
B
23
Rovistul Hasanah
50
60
50
60
220
K
24
Royan Hakiki
70
80
70
80
300
C
25
Safiudin
80
80
60
70
290
C
26
Siti Acna
50
50
50
50
200
K
27
Siti Aisyah B
60
50
50
60
220
K
28
Siti Kholifah
50
50
50
65
215
K
29
Siti Nur Aminah
60
80
80
80
300
K
30
Slamet Haryanto
50
50
50
60
210
K
31
Tutik Nur Hidayah
70
80
60
60
270
C
32
Wawan Efendi
50
50
50
60
210
K
33
Ahmad Wawan Nawardi
50
50
50
60
210
K
Jumlah Skor
1900
2110
1970
2055
8035

Skor Maksimal
3300
3300
3300
3300
73200

% Skor Tercapai
57%
63,9%
59,6%
62.2%



Catatan :
Siswa yang sangat mampu 4         = 12,2%
Siswa yang cukup mampu 8         = 24,2%
Siswa yang kurang mampu 18      = 54,5%


Dari hasil table tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Dari 33 siswa ternyata sang sangat mampu membacakan teks berita melaui media surat kabar hanya 4 siswa atau 12 %.
2.      Siswa yang cukup mampu membacakan teks berita melaui media suarat kabar ada 8 orang atau 24,2 %.
3.      Siswa yang kurang mampu membacakan teks berita melaui media suarat kabar ada 18 orang atau 54,5 %.
Dari data terbeut ternyata masih belum memenuhi harapan peneliti untuk mencapai target yang diinginkan. Hal ini bias dilihat pada grafik I (satu).





































Grafik  I
Kemampuan Siswa Membacakan Teks Berita
Melalui Media Surat Kabar
Pada Siklus I




2500 -

2000 -

1500 -

1000 -

500 -
 
2110
 
2055
 
1900
 
1970
 









artikulasi
 
intonasi
 
                                                                               jeda



Dari ke 4 komponen yang dinilai ternyata masih ada kendala yang menyebabkan kurang berhasilnya pembelajaran membacakan teks berita yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

1.      Kejelasan intonasi 47%
2.      Ketepatan intonasi 63,5%
3.      Ketepatan penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata 59,6%
4.      Kejelasan volume 62,2%
Dari dara diatas menunjukkan bahawa antara kejelasan artikulasi dan ketepatan penjedaan berdasarkan kelompok kata perlu mendapatkan peratian karena belum memenuhi syarat peneliti yaitu  kurang dari 60%.











Refleksi
Dari hasil pengamatan secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kemampuan membacaxkan teks berita dengan media surat kabar siswa kelas 8B di SMP Islam As-Syuhada’ 45 Curahdami masih belum maksimal pada siklus I karena belum memenuhi target peneliti. Beberapa kendala yang dihadapi pada siklus I seperti dibawah ini :
  1. Dari 18 kelompok yang ada ternyata siswa yang termasuk pandai dan lancer membacakan teks berita seharusnya siswa tersebut disebar ke kelompok-kelompok yang lain sehingga suasana kelas lebih hidup dan kerja setiap kelompok bias berhasil. Siswa-siswa yang pandai bias memacu semangat dan motivasi kelompoknya.
  2. Siswa kuran tertarik terhadap teks berita yang diberikan oleh guru karena tidak sesuai dengan psikologi remaja mereka dan ketinggalan zaman.
  3. Keaktifan siswa untuk memberi arahan kepada temannya hanya tampak pada 4 kelompok saja.
  4. Pada saat siswa tampil, kejelasan artikulsi dan penjedaan berdasarkan kelompok kata masih belum  memenuhi target yaitu dibawah 60%. Memang kedua tersebut saling berkaitan.
  5. Penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata kurang karena siswa terburu-buru saat membacakan teks berita.
Dengan memperhatikan kendala yang dijumpai pada siklus I maka sebelum melaksanakan  siklus II kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar terbaru dan sesuai dengan psikologi siswa dapat meningkat. Hal ini yang dilakukan peneliti untuk mengatasi permasalahan pada siklus I antara lain adalah :
  1. Guru menjelaskan rencxana kegiatan pada saat itu yaitu melatih siswa supaya lancar membacakan teks berita melalui media surat kabar dengan ketepatan intonasi, kejelasan artikulasi dan volume suara serta penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata.
  2. Guru memberi wawasan tentang berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
  3. Guru membagi 9 kelompom yang terdiri dari 3-4 anggota kelompok. Siswa yang pandai membacakan dan aktif disebar ke 9 kelompok dengan tujuan agar suasana kelas lebih hidup dan kerja kelompok optimal.
  4. Guru membagikan teks berita melalui media surat kabar bertema “Vokalis Kerispatih Tertangkap Basah Menggunakan Narkoba” dan menekankan bahwa teks berita harus yang belum dibaca oleh siswa.
  5. Guru membagikan format penilaian kepada masing-masing  kelompok untuk menilai siswa yang praktek membacakan teks berita dihadapan anggota kelompoknya.
  6. Semua anggota kelompok berdiskusi memberikan penjedaan kalimat berdasarkan kelompok katanya pada teks berita yang diberikan oleh guru.
  7. semua anggota kelompok secara bergiliran membacakan teks berita dan menilai anggota kelompoknya saaat membacakan teks berita dalam format penilaian.
  8. Anggota kelompok memberikan pendapat dan saran kepada anggota yang membacakan teks berita secara bergiliran. Misalnya ketepatan intonasi, kejelasan artikulasi, dan volume suara serta ketepatan penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata.
  9. Guru mempersiapkan instrument yang diperlukan.

4.2 Hasil Penelitian Siklus II
4.2.1 Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I diketahui bahwa masih terdapat indicator yam memerukan perbaikan padahal tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana tindakan yang disusun. Hal ini berarti perlu adanya revisi tindakan I dalam pelaksanaan pembelajaran kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar yaitu :
a.                       Guru menyusun dan mempersiapkan instrument pembelajaran yaitu rencana pembelajaran dengan menggunakan media surat kabar terbaru denga tema yang sesuai dengan psikologi siswa.
b.                       Tahap pendahuluan guru menambah wawasan tentang membacakan teks berita melalui media surat kabar melaui revisi dari contoh-contoh yang ditemukan dari hasil temuan pada siklus I.
c.                       Guru menginformasikan bahwa bahan teks berita harus yang belum dibacakan pada siklus I.








4.2.2 Pelaksanaan Tindakan II
a.       Waktu pada siklus II sama dengan siklus I yaitu 4 X 40 menit (2 X pertemuan).
b.      Guru menjelaskan rencana kegiatan saat itu yaitu melatih siswa supaya membaca dengan bahan latihan yaitu membacakan teks berita melalui media surat kabar dengan menggunakan intonasi yang tepat, kejelasan artikulasi dan volume suara serta penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata.
c.       Guru membentuk 9 kelompok terdiri atas 3-4 anggota kelompk atau denga catatan siswa yang pandai yang aktif disebar ke 9 kelompk agar suasana kelas lebih hidup dan kerja kelompok optimal.
d.      Guru membagikan teks berita melalui media surat kabar dengan tema “Vokalis Kerispatih Tertangkap Basah Menggunakan Narkoba” dan format penilaian pada masing-masing kelompok.
e.       Dengan berdiskusi antara anggota kelompok, guru menugasi kelompok untuk memberi tanda jeda ( / untuk koma dan // untuk titik ) pada kalimat berdasarkan kelompk kata pada teks berita.
f.       Guru menugasi setiap anggota kelompok berlatih intern dengan kelompoknya secara bergantian kemudian anggiota lain memberi penilaian dalam format penilaian meliputi menggunakan intonasi yang tepat, kejelasan artikulasi dan volume suara serta penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata.
g.      Anggota kelompk yang tidak membacakan teks berita setelah memberi penilaian, menyampaikan pendapat dan saran kepada siswa yang telah membacakan teks berita.
h.      Guru menugasi siswa secara individu dan acak untuk presentasi didepan kelas. Siswa lain memberi komentar terhadap penampilan siswa  yang presentasi didepan kelas.
i.        Peneliti memberikan penilaian terhadap siswa yang telah tampil didepan kelas membacakan teks berita melalui media surat kabar.
j.        Masing-masing kelompok mencatat temuan-temuan yang kurang sesuai dengan 4 aspek yang dinilai.
k.      Siswa beserta guru mengadakan penguatan yaitu membetulkan semua yang ada.


4.2.3 Observasi
Dalam tahap ini peneliti mengajukan hasil pengamatan dan hasil penilaian yang diperoleh para siswa setelah mengikuti proses pelajaran membacakan teks berita melalui media surat kabar siswa kelas 8B di SMP Islam As-Syuhada’ 45. data hasil pengamatan dapat peneliti sajikan sebagai berikut :

TABEL II
AKTIVITAS SISWA MEMBACAKAN TEKS BERITA
MELALUI MEDIA SURAT KABAR
PADA SIKLUS  II

No
Nama Siswa
Kejelasan Artikulasi
Ketepatan Intonasi
Kejelasan Volume
Ketepatan Penjedaan
Total Nilai
Ket
1
AbdulMuis Al Wahyudi
80
80
80
80
320

2
Achmad Rofiki
70
70
70
70
280

3
Ahmad Habibul K.
85
85
85
85
340

4
Anisatul Jannah
70
70
80
80
300

5
Desi Ratnasari
75
70
70
70
285

6
Diyah Retno Septi N.
75
75
70
70
290

7
Holip Holifah
70
70
75
70
285

8
Iswati
70
75
75
75
295

9
Misyani
70
70
70
80
290

10
Moh. Samsul Arifin
75
80
70
80
305

11
Mohammad Andi Rono
75
70
70
75
290

12

75
70
70
75
290

13
Mohammad Handika
70
75
70
80
295

14
Moh. Heru Wahyudi
75
70
70
75
290

15
Moh Riski Ramadani
70
70
70
75
285

16
Mohammad Shaleh
70
70
70
75
285

17
Mustakimah
85
85
75
75
320

18
Novita Figrarti
75
70
70
75
290

19
Nur Halifi
70
75
70
75
290

20
Nur Hayati
75
80
85
85
325

21
Nur Holimah
85
80
75
80
320

22
Rayyatul Umroh
70
80
80
80
310

23
Rovistul Hasanah
70
75
70
75
290

24
Royan Hakiki
70
80
75
85
310

25
Safiudin
80
80
70
75
305

26
Siti Acna
70
70
70
70
280

27
Siti Aisyah B
75
70
70
75
290

28
Siti Kholifah
70
70
70
75
285

29
Siti Nur Aminah
75
80
85
80
320

30
Slamet Haryanto
70
70
70
75
285

31
Tutik Nur Hidayah
70
80
70
75
295

32
Wawan Efendi
70
70
70
75
285

33
Ahmad Wawan Nawardi
70
70
70
75
285

Jumlah Skor
2425
2455
2410
2520
9810

Skor Maksimal
3300
3300
3300
3300
13200

% Skor tercapai
73,4%
74,3%
73,1%
78,4%
74,8%



Dari hasil table siklus II dapat disimpulkan sebagai berikut :
a.       Aspek kejelasan artikulasi dalam membacakan teks berita melalui media surat kabar 73,4%.
b.      Aspek ketepatan intonsi dalam membacakan teks berita melalui media surat kabar 74,3%.
c.       Aspek kejelasan volume dalam membacakan teks berita melalui media surat kabar 73,1%.
d.      Aspek penjedaan kalimat berdasarkan kelompk kata dalam membacakan teks berita melalui media surat kabar 78,4%.


Grafik  II
Kemampuan Siswa Membacakan Teks Berita
Melalui Media Surat Kabar
Pada Siklus II

























 
3000 –

2500 –

2000 –

1500 –

1000 –

500 –


 
2520
 
2410
 
2455
 
2425
 









                                    artikulasi intonasi  volume      jeda

Dari data grafik 2 siklus II ternyata hasil yang diperoleh sudah melebihi target peneliti dan sudah dikatagorikan berhasil.
Dari hasil analisis data tentang tingkat kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar pada suklus II mengalami peningkatan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui dedia surat kabar terbaru dan tema surat kabar yang sesuai dengan psikologi remaja pada siswa kelas 8B di SMP Islam As-Syuhada’ 45 Curahdami meningkat.



4.3 Pembahasan
Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti dalam kelas saat berlangsungnya proses belajar mengajar diperoleh data kondisi dan permasalahan pembelajaran yang terjadi pada siswa kelas 8B di SMP Islam As-Syuhada’ 45 yaitu suasana kelas tidak menggairahkan dan kurang menyenangkan karena dicekam dengan tugas yang dirasa membebani siswa. Sebagian siswa tampak demam panggung karena artikulsi dan volume suara tidak jelas, penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata kurang tepat, dan siswa tidak tertarik dengan tema teks berita yang tidak sesuai dengan jiwa atau psikologi siswa. Selain itu siswa takut untuk tampil dahulu apalagi didepan kelas serta dalam penilaian.
Berdasarkan kondisi yang ada maka peneliti merencanakan pembelajaran kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar terbaru denagn tema “Vokalis Kerispatih Tertangkap Basah Menggunakan Narkoba”. Hal ini dilakukan oleh peneliti agar siswa tertarik dan berminat serta termotivasi dalam belajar diharap adanya peningkatan prestasi.
Media surat kabar terbaru dan sesuai dengan psikologi siswa agar siswa dapat mengembangkan minat dan ketertarikan cara membacakan teks berita. Demi hal tersebut diharapkan nantinya siswa bisa menjadi penyiar radio, pembaca berita dan sebagainya.
Pada waktu kegiatan kelompok, guru melatih siswa membacakan teks berita melalui media surat kabar dibantu anggota kelompok yang lain agar mereka saling mempengaruhi, saling berkomunikasi, sharing dengan anggota kelompoknya. Penilaian akhir dilakukan guru untuk mengetahui hasil latihan siswa daengan kelompknya berupa penilaian tampilan secara individu.

  1. Siklus I
Pada siklus I siswa sudah mulai tenang, tidak demam panggung karena sebelum tampil terlebih dahulu diadakan kegiatan berlatih denagn sesama temannya secara bergantian dalam kelompoknya. Selain itu ada evaluasi awal dari anggota kelompoknya dan saran-saran yang sangat membantu dan rasa takut sudah ditepis.
Pada waktu kegiatan Belajar Mengajar berlangsung peneliti mengamati 18 kelompok. Ternyata ada 4 kelompok yang sangat aktif jika dibandingkan dengan kelompok yang lain. Ada 14 kelompok yang kurang aktif. Keaktidan siswa untuk memberi arahan kepada temannya hanya tampak pada empat kelompok saja. Teks berita pada surat kabar tidak sesuai dengan psikolodi siswa sehingga siswa kurang tertarik.
Pada waktu masing-masing siswa tampil, kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar tidak memenuhi target peneliti yang seharusnya mencapai 60% tetapi kenyatannya kejelasan artikulasi 57% dan penjedaan kaliamat berdasarkan kelompok kata 59,6%. Dengan ditemukan beberapa kendala tersebut perlu diadakan pembenahan-pembenahan. Untuk itu perlu dilaksanakan siklus II. Kegiatan belajar mengajar pada siklus II samahalnya dengan kegiatan Belajar Mengajar pada siklus I, namunm masih harus ditambah dengan temuan-temuan yang merupakan kendala dari hasil siklus I.

  1. Siklus II
Setelah diketahui bawa siswa kurang tertarik pada tema surat kabar pada siklus I karena tidak sesuai dengan psikologi siswa. Siswa yang sangat aktif mengelompok pada 4 kelompok saja, kejelasan artikulasi 57% dan penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata 59,6% saat siswa mwmbacakan teks berita. Diupayakan masing-masing kelompok terdapat siswa yang sangat aktif, tema yang digunakan teks berita melalui media surat kabar yang sesuai dengan psikologi siswa yaitu “Vokalis Kerispatih Tertangkap Basah Menggunakan Narkoba” karena vokalis kerispatih adalah salah satu foklis group band yang terkenal. Selain itu untuk meningkatkan kejelasan artikulasi dan ketepatan penjedaan kalimat berdasrkan kelompok kata, siswa berlatih secara bergantian dengan anggota kelompoknya untuk membacakan teks berita melalui media surat kabar dan memberi penilaian serta pendapat terhadap anggota kelompok yang telah membacakan teks berita.
Hasil akhir berupa penilaian kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar diperoleh nilai yang melebihi target peneliti. Dengan demikian hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan hipotesis tindakan yang diajukan yaitu melalui media surat kabar terbaru dan sesuai dengan psikologi siswa kelas 8B serta diskusi dengan teman kelompoknya sehingga dapat meningkatkan kemampuan membacakan teks berita. Secara keseluruhan analisis data baik siklus I maupun siklus II adalah sebagai berikut :



Grafik  III
Kemampuan Siswa Membacakan Teks Berita
Melalui Media Surat Kabar
Pada Siklus II


3000 –

2500 –

2000 –

1500 –

1000 –

500 –


 












                                      Artikulasi   Intonsdi   Volume        Jeda

Setelah diadakan tindakan pada siklus II maka beberapa aspek pada siklus I yang masih belum memenuhi harapan peneliti ternyata pada siklus II sudah memenuhi harapan dan semua aspek mengalami peningkatan.




























BAB  V
SIMPULAN DAN SARAN


5.1 Simpulan
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus. Hasil penelitian diperoleh dari proses pembelajaran kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar. Pada waktu setiap siswa tampil, kejelasan artikulasi masih belum memenuhi arget peneliti yang seharusnya target minimal 60% tetapi kenyatannya mencapai 57% dan ketepatan penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata 59,6% yang target seharusnya 60%. Siswa juga kurang tertarik terhadap tema teks berita melalui media surat kabar siklus I karena tidak sesuai dengan psikologi remaja siswa, karena itu pada siklus II digunakan media surat kabar terbaru yang temanya sesuai dengan psikologi siswa kelas 8B si SMP Islam As-Shuhada’ 45 meningkat terbukti pada grafik 3, yaitu kejelasan artikulasi sikus I mencapai skor 1900 menjadi 2425 pada siklus II, Ketepatan intonasi pada siklus I 2110 menjadi 2455 pada siklus II. Pada silus I kejelasan volume mencapai skor 2055 menjadi 2415 pada siklus II, dan ketepatan penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata 1970 pada siklus I menjadi 2590 pada siklus II.

5.2 Saran
5.2.1 Kepada guru mata pelajaran
Pada saat pembelajaran kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar, guru harus memperhatikan kelompk dan tema berita pada surat kabar. Antara masing-masing kelompok diupayakan seimbang agar bisa mlaksanakan kegiatan secara maksimal. Selain itu tema teks berita yang sesuai dengan psikologi remaja siswa akan berdampak meningkatkan minat dan ketertarikan pada informasi teks berita tersebut.
5.2.2 Kepada peneliti
Peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian tentang pembelajaran membacakan teks berita melalui media surat kabar terbaru dan sesuai dengan psikologi siswa yang dapat meningktkan kemampuan membaca



Share this article :
+
Previous
Next Post »

Related Post

0 Komentar untuk "Makalah Teks Berita Bahasa Indonesia"