BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Siswa SMP N 1 Sukoharjo khususnya kelas 8D diharapkan mempunyai
kemampuan untuk membaca menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta
lancar untuk membacakan teks berita kepada orang lain. Hal ini sesuai dengan materi
bicara yang terdapat pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Standart
Kompetensi : Siswa mampu memahami wacana tulis dengan membaca ekstensif,
membaca intensif dan membaca nyaring dengan Kompetrensi Dasar : membaca teks
berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas serta
pengadaan kelompok.
Kenyataan yang ditemui di
kelas 8D di SMP N 1 Sukoharjo sebagian besar siswanya pendiam dan pasif. Bila diberi
tugas untuk membacakan teks berita dideapan kelas dengan cara berlatih sendiri
kemudian tampil dengan waktu kurang lebih 5 menit masih sukar untuk
mengutarakannya dengan lancer apalagi dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Peneliti tertarik untuk meningkatkan keaktifan siswa kelas 8D SMP N 1 Sukoharjo dalam
membacakan berita setelah melihat kenyataan yang tepat saat proses belajar
mengajar. Peneliti ingin meningkatkan keaktifan siswa kelas 8D di SMP N 1 Sukoharjo dalam kemampuan membacakan teks berita melalui media
surat kabar terbaru.
36 Siswa-siswi di SMP N 1 Sukoharjo terdiri dari 16 Laki-laki dan 20 Perempuan. Dari 36
Siswa dan Siswa kelas 8B terdapat 20 siswa yang bicaranya gugup, penjedaan
berdasarkan kelompok kata belum dipahami, banyak yang mengalami demam panggung
serta ortikulasi kurang jelas saat membacakan kata atau istilah dalam teks berita. Pada Penelitian
Tindakan Kelas yang sesuai dengan judul “Peningkatan Kemampuan Membacakan
Teks Berita Siswa Kelas 8D di SMP N 1 Sukoharjo
Melalui Media surat kabar terbaru”. Diharapkan
siswa kelas 8D mempunyai kemampuan yang maksimal. Agar kemampuan
membacakan teks berita dapat ditingkatkan oleh siswa maka peneliti menggunakan
media surat kabar terbitan terbaru.
1.2
Rumusan
Masalah
Bagaimanakah peningkatan
kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar siswa kelas 8 D di SMP N 1 Sukoharjo?
1.3
Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian ini
untuk mendeskripsikan kemampuan membacakan teks berita melalui media surat
kabar siswa kelas 8 di SMP N 1 Sukoharjo.
1.4
Manfaat
Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan akan memberikan manfaat bagi :
1.4.1 Siswa
Siswa akan menyadari
pentingnya membaca dengan lancar dengan menggunkan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta lancer sehingga pendengar/orang lain
dapat memahami informasi teks berita yang dibacakan.
1.4.2 Guru
Guru dapat melakukan
inovasi dalam melaksanakan pembelajaran dikelasnya agar selalu ada peningkatan
kualitas pembelajarannya. Selain itu, guru bisa
mengukur kemampuan siswa dikelasnya sesuai dengan materi yang disampaikan di
sekolah.
1.4.3 Sekolah
Pihak sekolah diharapkan
dapat memperhatikan, memfasilitasi dan menyalurkan bakat siswa yang berprestasi
dalam kegiatan membacakan teks berita. Siswa dapat diikutkan
lomba pidato, penyiar radio dan MC.
1.5
Hipotesis
Tindakan
Apabila proses belajar
mengajar di kelas dilakukan dengan cara menerapkan pembelajaran
melalui media surat kabar terbaru maka kemampuan membacakan teks berita akan
meningkat karena pada awal pembelajaran, siswa sudah tertarik ingin mengetahui
apa peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini.
1.6
Ruang Lingkup
Penelitian yang dilakulan
ini mengacu pada silabus SMP kelas 8 Semester genap (2) dengan Standart
Kompetensi “Siswa Mampu Memahami Wacana Tulis Dengan Membaca
Ekstensif, Membaca Intensif Dan Membaca Nyaring” dangan Kompetensi Dasar “membacakan
teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dari volume suara yang jelas
serta penyediaan kata kelompok”. Pembelajaran materi ini disediakan waktu
dua kali pertemuan. Masing-masing pertemuan dua jam tatap muka.
1.7
Definisi
Operasional
1.7.1
Peningkatan adalah
proses atau cara, perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan dan sebagainya
1.7.2
Kemapuan adalah kesanggupan,kecakapan
dan kekuatan.
1.7.3
Membacakan adalah
membaca nyaring (melisankan tulisan).
1.7.4
Teks berita adalah
laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.
1.7.5
Media adalah alat
(sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televise, film, poster dan
spanduk.
1.7.6
Surat kabar adalah
lembaran-lembaran kertas bertuliskan berita-berita dan sebagainya.
1.7.7
Artikulasi
adalah proses pembentukn bunyi oleh
alat-alat ucap.
1.7.8
Volume adalah tinggi rendahnya suara.
1.7.9
Intonasi adalah lagu
kalimat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kemampuan Membaca
Membaca merupakan
kegiatan/keterampilan berbahasa. Menurut D.P. Tampubolon (1987 : 3) Dalam
Pendidikan Bahasa Terdapat Empat Kemampuan Pokok Yang Yang Harus Dibina Dan
Dikembangkan Yaitu Menyimak, Berbicara, Membaca, Dan Menulis. Dua kemampuan
pertama terdapat dalam komunikasi lisan dan dua terakhir adalah komunikasi
tulisan.
Membaca adalah salah satu
dari empat kemampuan bahasa pokok dan merupakan satu bagian atau komponen dari
komunikasi tulisan.
D.P. Tampubolon (1987 : 7
)menyatakan bahwa kemampuan membaca adalah ketepatan membaca dan pemahaman isi
secara keseluruhan. Kemampuan membaca dapat ditingkatkan dengan penguasaan
teknik-teknik membaca efisien.
2.2. Teks Berita Pada Surat Kabar
Surat kabar sebagai
bacaan yang paling umum dalam masyarakat terutama masyarakat modern, mengandung
berbagai si (informasi) yang perlu bagi para pembaca. Secara umum isi utama
surat kabar dapat dibagi atas jenis-jenis pokok
berikut yaitu berita, opini, iklan, pembentukan,dan diksi. (D.P. tampubolon).
Mendefisinikan berita
dengan tepat tidaklah mudah, walaupun bagian terbesar dari isi surat kabar
umumnya adalah berita. Namun demikian secara umum dapat dikatakan bahwa berita
ialah laporan yang benar dan pada waktunya tentang suatu peristiwa yang terjadi
dalam masyarkat, tentang suatu pendapat atau pikiran baru, atau tentang apa
saja yang merupakan fakta dan yang menarik serta perlu bagi
pembaca umumnya cirri-ciri berita adalah factual (berupa kenyataan-kenyataan
sebenarnya), objektif (tidak bercampur dengan pendangan pelapor sendiri)
menarik, dan perlu atau berguna bagi umum.. mengandung pokok-pokok berita 5
W yaitu What (apa), Who (siapa), When (kapan), Where (dimana), Why
(mengapa) dan 1 H yaitu How (bagaimana).
2.3. Membacakan Teks Berita
Membaca teks berita.
Membaca teks berita berarti kita melakukan kegiatan untuk mendapatkan informasi
yang berorientasi bagi diri kita. Membacakan teks berita adalah membacakan teks
mengenai sebuah berita pada orang lain atau pendengar. Membaca yang terampil
tidak akan membacakan teks kata demi kata, tetapi dia akan membaca berdasarkan
kelompok-kelompok kata yang mengandung satuan-satuan pengertian yang berupa
ide-ide atau konsep-konsep.
Dalam membacakan teks
berita ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan guna mencapai hasil dan manfaat yang maksimal. Artinya pendengar
dapat memehami isi berita yang disampaikan tanpa adanya kesalahan tafsir dan
kesulitan lain. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pembaca berita :
a.
Pemahaman terhadap
berita yang akan dismpaikan. Dalam hal ini sebelum membacakan berita untuk
orang lain, pembaca berita harus memahami benar isi berita yang akan dibacakan
b.
Mengumpulkan isi
berita secara utuh.
c.
Penggunaan volume
suara yang dapat menjangkau seluruh audiens atau pendengar.
d.
Penerapan intonasi
dan artikulasi yang tepat dalam membacakan kalimat-kalimat berita sehingga
tidak menimbulkan kesalahan penafsiran.
e.
Memberikan penjedaan
yang tepat antar kalimatnya sesuai dengan pengelompokan kata.
f.
Memberi penekanan pada hal-hal yang penting dalam berita.
Pada penelitian ini
Bahasa lisan yang digunakan adalah ragam bahasa resmi atau ragam bahasa baku.
Dalam membacakan teks berita antara pembaca dan pendengar adalah resmi sehingga
bahasa yang digunakan adalah bahasa baku. Untuk menjadi pembicara berita yang
baik, disamping harus menguasai masalah, kita pun harus memperhatikan
keberanian. Keberanian merupakan hal yang sangat mendasar. Tanpa keberanian
atau keberanian setengah-setengah akan mengakibatkan kekacauan dalam membacakan
teks berita. Disamping itu sebagai pembaca berita harus mempunyai penampilan
yang meyakinkan sehingga pndengar percaya dan terkesan. Hal ini akan membantu
kita membentuk rasa percaya diri. Oleh sebab itu, sebagai seorang
pembicara kita harus berusaha berpenampilan meyakinkan. Penampulan yang
meyakinkan meliputi penampilan lahir dan penampilan batin. Penampilan lahir dan
batin ini meliputi pancaran suasana batin pada suara, wajah, dan gerak-gerik
serta pancaran lahir dari busana, aksesoris dan rias wajah. Dalam suasana
khidmat saat membacakan teks berita, kita harus berpenampilan teduh dan
berwibawa.
2.4. Pengaruh Media Surat Kabar Terhadap
Peningkatan Kemampuan Membacakan Teks Berita
Kemampuan membacakan teks
berita siswa pada umumnya masih belum memenuhi harapan guru. Hal ini disebabkan
oleh penerapan pembelajaran yang kurang menarik atau pembelajaran yang
dilaksanakan secara konvensional, misalnya anak ditugasi didepan kelas. Hasil
yang didapat kurang maksimal, siswa sukar member jeda kalimat-kalimat
berdasarkan kelompok kata saat membacakan teks berita, intonasi yang kurang
tepat, artikulasi dan volume suara yang kurang jelas.
Untuk mengatasi hal ini diperlukan
pembelajaran yang tepat agar kemampuan membaca siswa
berhasil secara maksimal. Pembelajaran yang diinginkan untuk menghidupkan kelas
saat membacakan teks berita adalah penggunaan media surat kabar terbaru yang
sedang hangat dibicarakan dan sesuai dengan jiwa remaja siswa.
Langkah-langkah
pembelajaran dalam penelitian membacakan teks berita ini sebagai berikut :
a.
Siswa dimotifasi
dengan materi membaca teks berita dan kaitannya dengan kebutuhan hidupnya
sehari-hari.
b.
Guru membentuk
kelompok kerja. Selama kerja kelompok pembelajaran tampak dengan adanya :
o
Mengadakan diskusi
antar teman dalam kelompok
o
Menggunakan model
yaitu temannya sendiri sebagai contoh dalam pembelajaran
o
Memberikan saran
kepada teman
c.
.Guru memotifasi
kelompok yang belum bekerja secara maksimal.
Dari langkah-langkah pembelajaran
ini dapat membantu tugas akhir berupa
penilaian-penilaian kemampuan membacakan teks berita.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Subjek Dan Tempat Penelitian
Kelas yang akan diteliti
adalah kelas 8 D di SMP N 1 Sukoharjo. Peneliti memilih kelas ini karena sebagian besar siswanya
pendiam dan agak pasif, sehingga penulis ingin mengubah sikap dari pendiam dan
pasif menjadi agresif, pemberani dan aktif. Kelas tersebut terdapat 36 siswa
yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 20 orang perempuan dengan latar
belakang ekonomi dan social yang berbeda-beda.
3.2
Rancangan Penelitian
Sebelum penelitian
dilaksanakan, peneliti selain menyiapkan pengajaran diantaranya silabus dan
system penelitian, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, peneliti juga mempersiapkan
instrument yang diperlukan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini diantaranya
lembar observasi, lembar penilaian kegiatan siswa, dan lembar freldnote.
Refleksi awal dilakukan
dengan mengadakan pengamatan pendahuluan yang digunakan
untuk menetapkan dan merumuskan rencana tindakan. Berdasarkan hasil pengamatan
awal ditemukan indikato-indikator yaitu suasana kelas tidak menggairahkan dan
kurang menyenangkan karena dicekam oleh tugas yang dirasa membebani siswa.
Sebagian besar siswa tampak demam penggubng karena takut kurang tepat saat
membacakan teks berita, apalagi membacakan didepan kelas dan diberikan
penilaian. Bila tiba gilirannya banyak yang memilih tampil terakhir.
Komentar-komentar yang diungkapkan siswa lainsaat salah satu temannyamembacakan
teks berita, juga berpengaruh terhadap mental siswa yang bersnagkutan. Dari
pengamatan awal ini selanjutnya dilakukan refleksi dari berbagai sudut
diantaranya : pengaruh guru, metode pembelajaran, dan prilaku siswa.
Berdasarkan hasil
refleksi tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan membacakan teks berita
dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas dikelas
8 D masih kurang.
3.2.1 rencana tindakan
Rencana-rencana tindakan
yang akan peneliti lakukan saat pembelajaran. Membacakan teks berita adalah :
a.
Mempersiapkan
perangkat pembelajran.
b.
Menjelaskan kegiatan
kepada siswa.
c.
Mengelompokkan siswa
perbangku dalam beberapa kelompok. Satu kelompok dua anggota
untuk berlatih membacakan teks berita sambil memperhatikan informasi yang
tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas.
d.
Membagikan lembaran
berisi kutipan teks berita terhangat pada masing-masing anggota kelompok.
e.
Agar ada tanggung
jawab dari kelompok maka setiap kelompok diberi lembar kerja siswa yang isinya
mengevaluasi teman yang membacakan teks berita dengan format
penilaian yang dibagikan.
f.
Masing-masing
anggota kelompok berlatih membacakan teks berita sambil memperhatikan intonasi
yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas.
g.
Siswa secara
bergiliran dan acak dipanggil oleh guru untuk membacakan teks berita didepan
kelas.
h.
Siswa lain memberi
komentar terhadap penampilan siswa yang ditunjuk membacakan teks berita didepan
kelas.
i.
Mempersiapkan lembar
field note (untuk guru peneliti).
j.
Mempersiapkan format
penilaian yang akan digunakan untuk menilai setiap siswa yang tampil yang
selanjutnya bisa dipakai untuk mengukur kemampuan membacakan teks berita. Fokus penilaiannya menggunakan teks perbuatan (persentasi
didepan kelas) dengan kriteria ketepatan intonasi, kejelasan
artikulasi dan volume suara.
3.2.2. Observasi
Penelitian dilaksanakan
saat pembelajaran berlangsung didalam
kelas. Penelitian pertama dilakukan pada saat latihan membacakan teks berita
yang dilakukan siswa dengan anggota kelompoknya.
Penelitian kedua dilaksanakan pada saat masing-masing siswa secara giliran dan
acak, mempresentasikan didepan kelas dengan persediaan waktu kurang lebih 5
menit.
Pengamatan dari kegiatan
pembelajaran membacakan teks berita dengan cara mengevaluasi
semua data mulai dari lembar observasi, lembar field note dan daftar penilaian individu.
3.2.3. Refleksi
Dari tahap pelaksanaan
dan pengamatan akan didapatakan bebarapa hasil yang akan menunjukan siapa yang
bagus, siapa yang mampu, cukup mampu, kurang mampu dan tidak mampu dalam
kegiatan membacakan teks berita berdasarkan penyedaan kelompok kata, intonasi
yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas. Dari pelaksanaan dari
pengamatan dicari kelemahan-kelemahan yang menyebabkan kurang optimal aatau
ingin meningkatkan hasil dari siklus pertama.
3.3 Pengumpulan data instrument penelitian
3.3.1 Observasi
Data dalam penelitian ini
dikumpulkan penilaian individu yang di laksanakan setelah kegiatan pembelajaran
membacakan teks berita berlangsung dengan cara tampilan di depan kelas. Aspek
yang dinilai saat membacakan teks berita adalah penjedaan kelompok kata
ketepatan intonasi, kejelasan artikulasi dari volume suara.
3.3.2 Tes
Tes di lakukan peneliti
saat siswa satu persatu dipanggil secara acak untuk membacakan teks berita di
depan kelas kemudian guru dan siswa yang lain memberikan penilaian dan komentar
terhadap ketepatan intonasi, kejelasan artikulasi dan
volume suaranya.
3.3.3 Field note
Data yang di ambil untuk
mengikuti field note adalah
kejadian-kejadian yang di amati selama KBM berlangsung pengisian di kerjakan
oleh peneliti.
3.3.4 Wawancara
Wawancara di lakukan
secara implisit kepada siswa yang nilainya kurang dengan cara menanyaka
kesulitan-kesulitan di saat membacakan teks berita di depan kelas.
3.3.5 Analisis Data
Data di peroleh dari hasil observasi peneliti
kemudian di rangkum. Data ini di pakai untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
pembelajaran membacakan teks berita.
Untuk mengukur kemampuan
siswa saat membacakan teks berita melalui media surat kabar menggunakan nilai
rata-rata dari artikulsi, intonasi dan volume suara. Skala yang digunakan
adalah sebagai berikut :
Antonasi
|
Artikulsi
|
Volume
|
Jeda
|
|
|
|
|
Skala Penilaian :
10 – 50 = Kurang mampu
51 – 70 = Cukup mampu
71 – 100 = Sangat
mampu/baik
Sebagai patokan keberhasilan
siswa dalam kemampuan membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat,
artikulasi dan volume suara yang jelas adalah :
200 – 250 = Siswa kurang mampu membacakan teks berita.
251 – 300 = Siswa cukup mampu membacakan teks berita.
301 – 400 = Siswa sangat mampu membacakan teks berita.
JADWAL KEGIATAN
No
|
Jenis Kegiatan
|
Waktu Kegiatan
|
Keterangan
|
|||||||
Januari
|
Pebruari
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1
|
Persiapan
|
√
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Siklus I
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Penulisan hasil siklus I
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
4
|
Siklus II
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
5
|
Penulisan hasil siklus II
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
6
|
Penulisan hasil laporan akhir
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
7
|
Perbaikan penulian
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
8
|
Laporan akhir
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan berdasarkan
pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar dengan subjek siswa kelas 8 B dan
dilaksanakan di SMP Islam As-Shuhada’ 45 Curahdami. Penelitian ini dilakukan
pada waktu pembelajaran semester 2 dengan Kompetensi Dasar Membacakan teks
berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas serta
penjedaan kelompok kata. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 8 minggu yaitu
bulan Januari 2010 sampai dengan akhir Pebruari 2010.
Refleksi awal dilaksanakan dengan melakukan
pengamatan pendahuluanuntuk mengetahui kondisi awal saat guru melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar
dikelas. Hasil analisis refleksi awal digunakan untuk menetapkan dan merumuskan
rencana tindakan yaitu menyusun strategi awal pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan pendahuluan
ditemukan Kegiatan Belajar Mengajar yaitu suasana kelas tidak menggairahkan dan
kurang menyenangkan karenadicekam oleh tugas yang dirasa membebani siswa.
Sebagian besar siswa tampak demam panggung karena takut membacakan teks berita
didepan kelas, malu diperhatikan oleh seluruh siswa dan diberikan penilaian oleh guru. Bila tiba
gilirannya, banyak yang memilih tampil terakhir.
Dari pengamatan awal ini selanjutnya dilakukan
refleksi dari berbagai sudut diantaranya : pengaruh guru, metode pembelajaran
dan prilaku siswa. Berdasarkan hasil refleksi tersebut dapat disimpulkan bahwa
kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar kelas 8B masih
kurang khususnya ketepatan intonasi dan penyedaan kelompok kalimat, kejelasan
artikulasi dan volume suara.
4.1
Hasil Peneitian Siklus
4.1.1 Perencanaan
Langkah-langkah yang telah
dipersiapkan untuk mendukung pelaksanaan penelitian dalam upaya untuk
meningkatkan kemampuan membacakan dengan teks berita melalui media suat kabar.
Pada siklus ini disediakan waktu 4X40 menit (2 X pertemuan) dengan kegiatan
antara lain :
a.
Menyusun dan
mempersiapkan instrument pembelajaran berupa RPP dengan …………………………………..media
surat kabar.
b.
Menetapkan jadwal
pelaksanaan penelitian.
c.
Menentukan 18
kelompok, saatu kelompok terdiri atas 1-2 siswa.
d.
Mempersiapkan format
penilaian, lembar observasi, daftar nama, dan field note.
4.1.2 Pelaksanaan Tindakan
a.
Guru menjelaskan
rencana kegiatan saat itu dan melatih siswa untuk lancer membaca dengan bahan
latihan yaitu membacakan teks berita melalui media surat kabar dengan
menggunakan intonasi yang tepat, artikulsi dan volume suara yang jelas serta
penjedaan kelompok kata.
b.
Guru membentuk 18
kelompok, satu kelompok terdiri dari 1-2 siswa.
c.
Guru menugasi
masing-masing kelompok untuk berlatih intern dengan kelompoknya secara
berantian
d.
Peneliti mengamati
proses kegiatan belajar mengajar. Peneliti sebagai fasilitator dan motifator
pada saat diperlukan kelompok diskusi.
e.
Guru menugasi siswa
secara individu untuk presentasi didepan kelas dan menugsi siswa lain untuk
memberi komentar.
f.
Masing-masing
kelompok meneliti, mencatat temuan-temuan yang kurang sesuai dengan 4 hal yang
dinilai.
g.
Siswa dan guru
mengadakan penguatan yaitu membetulkan diatara 4 hal yang kurang tepat.
4.1.3 Observasi
Berdasarkan data
pengamatan (observasi) setelah diberikan tindakan I pada siklus I, peneliti
dapat mengungkapkan perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa, diantaranya :
a.
Dengan sharing antar
siswa dalam kelompok, siswa dapat berlatih dan berani mengemukakan idenya
sehingga megurangi rasa demam panggung.
b.
Suasana kelas
menjadi hidup dan meyenangkan
c.
Dengan bekerjasama
dalam kelompok, siswa bisa menemukan kesalahan dalam intonasi yang, artikulsi dan
volume suara.
d.
Sebagian siswa
berani memberi masukan kepada temannya didalam kelompoknya dan diharapkan
nantinya bias tampil lebih bagus.
e.
Pada waktu tampil,
ternyata masing-masing siswa lebih percaya diri dan siapo. Pada umumnya dapat
membacakan teks berita melalui media surat kabar dengan lancer.
Ternyata untuk melatih
siswa lancar dan tepat membacakan teks berita melalui media surat kabar terbaru
dan diskusi dengan siswa lain. Pembelajaran ini dapat memberi dampak untuk
meningkatkan kemampuan membacakan teks berita. Ternyata dari 36 siswa terdapat
20 siswa kurang mampu membacakan teks berita, 10 siswa cukup mampu dn 5 siswa
sangat mampu membacakan teks berita melalui media surat kabar.
TABEL
I
AKTIVITAS SISWA MEMBACAKAN TEKS BERITA
MELALUI MEDIA SURAT KABAR PADA SIKLUS I
No
|
Nama
|
Kejelasan Artikulasi
|
Ketepatan intonasi
|
Kejelasan Volume
|
Ketepatan Penjedaan
|
Total Nilai
|
Ket
|
1
|
AbdulMuis Al
Wahyudi
|
80
|
80
|
70
|
80
|
310
|
B
|
2
|
Achmad Rofiki
|
50
|
70
|
70
|
70
|
270
|
C
|
3
|
Ahmad Habibul
K.
|
80
|
80
|
80
|
80
|
320
|
B
|
4
|
Anisatul
Jannah
|
50
|
70
|
80
|
80
|
280
|
C
|
5
|
Desi
Ratnasari
|
50
|
60
|
60
|
60
|
230
|
K
|
6
|
Diyah Retno
Septi N.
|
70
|
70
|
50
|
50
|
240
|
K
|
7
|
Holip Holifah
|
50
|
50
|
60
|
50
|
210
|
K
|
8
|
Iswati
|
50
|
60
|
50
|
60
|
220
|
K
|
9
|
Misyani
|
50
|
50
|
60
|
75
|
235
|
K
|
10
|
Moh. Samsul
Arifin
|
50
|
80
|
50
|
80
|
260
|
K
|
11
|
Mohammad Andi
Rono
|
60
|
50
|
50
|
60
|
220
|
K
|
12
|
|
|
|
|
|
|
|
13
|
Mohammad
Handika
|
50
|
70
|
60
|
80
|
270
|
C
|
14
|
Moh. Heru
Wahyudi
|
60
|
50
|
50
|
60
|
220
|
K
|
15
|
Moh Riski
Ramadani
|
50
|
50
|
50
|
70
|
220
|
K
|
16
|
Mohammad
Shaleh
|
60
|
50
|
50
|
70
|
230
|
K
|
17
|
Mustakimah
|
80
|
80
|
70
|
60
|
290
|
C
|
18
|
Novita Figrarti
|
60
|
50
|
50
|
60
|
220
|
K
|
19
|
Nur Halifi
|
50
|
70
|
50
|
70
|
240
|
K
|
20
|
Nur Hayati
|
60
|
80
|
80
|
80
|
300
|
C
|
21
|
Nur Holimah
|
80
|
80
|
70
|
70
|
310
|
B
|
21
|
Rayyatul
Umroh
|
70
|
80
|
80
|
80
|
320
|
B
|
23
|
Rovistul
Hasanah
|
50
|
60
|
50
|
60
|
220
|
K
|
24
|
Royan Hakiki
|
70
|
80
|
70
|
80
|
300
|
C
|
25
|
Safiudin
|
80
|
80
|
60
|
70
|
290
|
C
|
26
|
Siti Acna
|
50
|
50
|
50
|
50
|
200
|
K
|
27
|
Siti Aisyah B
|
60
|
50
|
50
|
60
|
220
|
K
|
28
|
Siti Kholifah
|
50
|
50
|
50
|
65
|
215
|
K
|
29
|
Siti Nur
Aminah
|
60
|
80
|
80
|
80
|
300
|
K
|
30
|
Slamet
Haryanto
|
50
|
50
|
50
|
60
|
210
|
K
|
31
|
Tutik Nur
Hidayah
|
70
|
80
|
60
|
60
|
270
|
C
|
32
|
Wawan Efendi
|
50
|
50
|
50
|
60
|
210
|
K
|
33
|
Ahmad Wawan
Nawardi
|
50
|
50
|
50
|
60
|
210
|
K
|
Jumlah Skor
|
1900
|
2110
|
1970
|
2055
|
8035
|
|
|
Skor Maksimal
|
3300
|
3300
|
3300
|
3300
|
73200
|
|
|
% Skor Tercapai
|
57%
|
63,9%
|
59,6%
|
62.2%
|
|
|
Catatan :
Siswa yang sangat mampu 4 = 12,2%
Siswa yang cukup mampu 8 = 24,2%
Siswa yang kurang mampu 18 = 54,5%
Dari
hasil table tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dari 33 siswa ternyata sang
sangat mampu membacakan teks berita melaui media surat kabar hanya 4 siswa atau
12 %.
2. Siswa yang cukup mampu
membacakan teks berita melaui media suarat kabar ada 8 orang atau 24,2 %.
3. Siswa yang kurang mampu
membacakan teks berita melaui media suarat kabar ada 18 orang atau 54,5 %.
Dari
data terbeut ternyata masih belum memenuhi harapan peneliti untuk mencapai
target yang diinginkan. Hal ini bias dilihat pada grafik I (satu).
Grafik I
Kemampuan Siswa Membacakan Teks Berita
Melalui Media Surat Kabar
Pada Siklus I
![]() |
|
|
|
|
|
|
|
jeda
Dari
ke 4 komponen yang dinilai ternyata masih ada kendala yang menyebabkan kurang
berhasilnya pembelajaran membacakan teks berita yang dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Kejelasan intonasi 47%
2. Ketepatan intonasi 63,5%
3. Ketepatan penjedaan kalimat
berdasarkan kelompok kata 59,6%
4. Kejelasan volume 62,2%
Dari
dara diatas menunjukkan bahawa antara kejelasan artikulasi dan ketepatan
penjedaan berdasarkan kelompok kata perlu mendapatkan peratian karena belum
memenuhi syarat peneliti yaitu kurang
dari 60%.
Refleksi
Dari
hasil pengamatan secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kemampuan
membacaxkan teks berita dengan media surat kabar siswa kelas 8B di SMP Islam
As-Syuhada’ 45 Curahdami masih belum maksimal pada siklus I karena belum
memenuhi target peneliti. Beberapa kendala yang dihadapi pada siklus I seperti
dibawah ini :
- Dari 18 kelompok yang ada ternyata siswa yang termasuk pandai dan lancer membacakan teks berita seharusnya siswa tersebut disebar ke kelompok-kelompok yang lain sehingga suasana kelas lebih hidup dan kerja setiap kelompok bias berhasil. Siswa-siswa yang pandai bias memacu semangat dan motivasi kelompoknya.
- Siswa kuran tertarik terhadap teks berita yang diberikan oleh guru karena tidak sesuai dengan psikologi remaja mereka dan ketinggalan zaman.
- Keaktifan siswa untuk memberi arahan kepada temannya hanya tampak pada 4 kelompok saja.
- Pada saat siswa tampil, kejelasan artikulsi dan penjedaan berdasarkan kelompok kata masih belum memenuhi target yaitu dibawah 60%. Memang kedua tersebut saling berkaitan.
- Penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata kurang karena siswa terburu-buru saat membacakan teks berita.
Dengan
memperhatikan kendala yang dijumpai pada siklus I maka sebelum melaksanakan siklus II kemampuan membacakan teks berita
melalui media surat kabar terbaru dan sesuai dengan psikologi siswa dapat
meningkat. Hal ini yang dilakukan peneliti untuk mengatasi permasalahan pada
siklus I antara lain adalah :
- Guru menjelaskan rencxana kegiatan pada saat itu yaitu melatih siswa supaya lancar membacakan teks berita melalui media surat kabar dengan ketepatan intonasi, kejelasan artikulasi dan volume suara serta penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata.
- Guru memberi wawasan tentang berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
- Guru membagi 9 kelompom yang terdiri dari 3-4 anggota kelompok. Siswa yang pandai membacakan dan aktif disebar ke 9 kelompok dengan tujuan agar suasana kelas lebih hidup dan kerja kelompok optimal.
- Guru membagikan teks berita melalui media surat kabar bertema “Vokalis Kerispatih Tertangkap Basah Menggunakan Narkoba” dan menekankan bahwa teks berita harus yang belum dibaca oleh siswa.
- Guru membagikan format penilaian kepada masing-masing kelompok untuk menilai siswa yang praktek membacakan teks berita dihadapan anggota kelompoknya.
- Semua anggota kelompok berdiskusi memberikan penjedaan kalimat berdasarkan kelompok katanya pada teks berita yang diberikan oleh guru.
- semua anggota kelompok secara bergiliran membacakan teks berita dan menilai anggota kelompoknya saaat membacakan teks berita dalam format penilaian.
- Anggota kelompok memberikan pendapat dan saran kepada anggota yang membacakan teks berita secara bergiliran. Misalnya ketepatan intonasi, kejelasan artikulasi, dan volume suara serta ketepatan penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata.
- Guru mempersiapkan instrument yang diperlukan.
4.2 Hasil Penelitian Siklus II
4.2.1 Perencanaan
Berdasarkan
hasil refleksi pada siklus I diketahui bahwa masih terdapat indicator yam
memerukan perbaikan padahal tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana
tindakan yang disusun. Hal ini berarti perlu adanya revisi tindakan I dalam
pelaksanaan pembelajaran kemampuan membacakan teks berita melalui media surat
kabar yaitu :
a.
Guru menyusun dan mempersiapkan instrument pembelajaran yaitu rencana
pembelajaran dengan menggunakan media surat kabar terbaru denga tema yang
sesuai dengan psikologi siswa.
b.
Tahap pendahuluan guru menambah wawasan tentang membacakan teks berita
melalui media surat kabar melaui revisi dari contoh-contoh yang ditemukan dari
hasil temuan pada siklus I.
c.
Guru menginformasikan bahwa bahan teks berita harus yang belum dibacakan
pada siklus I.
4.2.2 Pelaksanaan Tindakan II
a. Waktu pada siklus II sama
dengan siklus I yaitu 4 X 40 menit (2 X pertemuan).
b. Guru menjelaskan rencana
kegiatan saat itu yaitu melatih siswa supaya membaca dengan bahan latihan yaitu
membacakan teks berita melalui media surat kabar dengan menggunakan intonasi
yang tepat, kejelasan artikulasi dan volume suara serta penjedaan kalimat
berdasarkan kelompok kata.
c. Guru membentuk 9 kelompok terdiri
atas 3-4 anggota kelompk atau denga catatan siswa yang pandai yang aktif
disebar ke 9 kelompk agar suasana kelas lebih hidup dan kerja kelompok optimal.
d. Guru membagikan teks berita melalui
media surat kabar dengan tema “Vokalis Kerispatih Tertangkap Basah Menggunakan
Narkoba” dan format penilaian pada masing-masing kelompok.
e. Dengan berdiskusi antara
anggota kelompok, guru menugasi kelompok untuk memberi tanda jeda ( / untuk
koma dan // untuk titik ) pada kalimat berdasarkan kelompk kata pada teks
berita.
f. Guru menugasi setiap anggota
kelompok berlatih intern dengan kelompoknya secara bergantian kemudian anggiota
lain memberi penilaian dalam format penilaian meliputi menggunakan intonasi
yang tepat, kejelasan artikulasi dan volume suara serta penjedaan kalimat
berdasarkan kelompok kata.
g. Anggota kelompk yang tidak
membacakan teks berita setelah memberi penilaian, menyampaikan pendapat dan
saran kepada siswa yang telah membacakan teks berita.
h. Guru menugasi siswa secara
individu dan acak untuk presentasi didepan kelas. Siswa lain memberi komentar
terhadap penampilan siswa yang
presentasi didepan kelas.
i.
Peneliti memberikan penilaian terhadap siswa yang telah tampil didepan
kelas membacakan teks berita melalui media surat kabar.
j.
Masing-masing kelompok mencatat temuan-temuan yang kurang sesuai dengan 4
aspek yang dinilai.
k. Siswa beserta guru mengadakan
penguatan yaitu membetulkan semua yang ada.
4.2.3 Observasi
Dalam
tahap ini peneliti mengajukan hasil pengamatan dan hasil penilaian yang
diperoleh para siswa setelah mengikuti proses pelajaran membacakan teks berita
melalui media surat kabar siswa kelas 8B di SMP Islam As-Syuhada’ 45. data
hasil pengamatan dapat peneliti sajikan sebagai berikut :
TABEL II
AKTIVITAS SISWA MEMBACAKAN TEKS BERITA
MELALUI MEDIA SURAT KABAR
PADA SIKLUS II
No
|
Nama Siswa
|
Kejelasan
Artikulasi
|
Ketepatan
Intonasi
|
Kejelasan
Volume
|
Ketepatan
Penjedaan
|
Total Nilai
|
Ket
|
1
|
AbdulMuis Al
Wahyudi
|
80
|
80
|
80
|
80
|
320
|
|
2
|
Achmad Rofiki
|
70
|
70
|
70
|
70
|
280
|
|
3
|
Ahmad Habibul
K.
|
85
|
85
|
85
|
85
|
340
|
|
4
|
Anisatul Jannah
|
70
|
70
|
80
|
80
|
300
|
|
5
|
Desi
Ratnasari
|
75
|
70
|
70
|
70
|
285
|
|
6
|
Diyah Retno
Septi N.
|
75
|
75
|
70
|
70
|
290
|
|
7
|
Holip Holifah
|
70
|
70
|
75
|
70
|
285
|
|
8
|
Iswati
|
70
|
75
|
75
|
75
|
295
|
|
9
|
Misyani
|
70
|
70
|
70
|
80
|
290
|
|
10
|
Moh. Samsul
Arifin
|
75
|
80
|
70
|
80
|
305
|
|
11
|
Mohammad Andi
Rono
|
75
|
70
|
70
|
75
|
290
|
|
12
|
|
75
|
70
|
70
|
75
|
290
|
|
13
|
Mohammad
Handika
|
70
|
75
|
70
|
80
|
295
|
|
14
|
Moh. Heru
Wahyudi
|
75
|
70
|
70
|
75
|
290
|
|
15
|
Moh Riski
Ramadani
|
70
|
70
|
70
|
75
|
285
|
|
16
|
Mohammad
Shaleh
|
70
|
70
|
70
|
75
|
285
|
|
17
|
Mustakimah
|
85
|
85
|
75
|
75
|
320
|
|
18
|
Novita
Figrarti
|
75
|
70
|
70
|
75
|
290
|
|
19
|
Nur Halifi
|
70
|
75
|
70
|
75
|
290
|
|
20
|
Nur Hayati
|
75
|
80
|
85
|
85
|
325
|
|
21
|
Nur Holimah
|
85
|
80
|
75
|
80
|
320
|
|
22
|
Rayyatul
Umroh
|
70
|
80
|
80
|
80
|
310
|
|
23
|
Rovistul
Hasanah
|
70
|
75
|
70
|
75
|
290
|
|
24
|
Royan Hakiki
|
70
|
80
|
75
|
85
|
310
|
|
25
|
Safiudin
|
80
|
80
|
70
|
75
|
305
|
|
26
|
Siti Acna
|
70
|
70
|
70
|
70
|
280
|
|
27
|
Siti Aisyah B
|
75
|
70
|
70
|
75
|
290
|
|
28
|
Siti Kholifah
|
70
|
70
|
70
|
75
|
285
|
|
29
|
Siti Nur
Aminah
|
75
|
80
|
85
|
80
|
320
|
|
30
|
Slamet
Haryanto
|
70
|
70
|
70
|
75
|
285
|
|
31
|
Tutik Nur
Hidayah
|
70
|
80
|
70
|
75
|
295
|
|
32
|
Wawan Efendi
|
70
|
70
|
70
|
75
|
285
|
|
33
|
Ahmad Wawan
Nawardi
|
70
|
70
|
70
|
75
|
285
|
|
Jumlah Skor
|
2425
|
2455
|
2410
|
2520
|
9810
|
|
|
Skor Maksimal
|
3300
|
3300
|
3300
|
3300
|
13200
|
|
|
% Skor tercapai
|
73,4%
|
74,3%
|
73,1%
|
78,4%
|
74,8%
|
|
Dari hasil table siklus II dapat disimpulkan sebagai
berikut :
a. Aspek kejelasan artikulasi
dalam membacakan teks berita melalui media surat kabar 73,4%.
b. Aspek ketepatan intonsi dalam
membacakan teks berita melalui media surat kabar 74,3%.
c. Aspek kejelasan volume dalam
membacakan teks berita melalui media surat kabar 73,1%.
d. Aspek penjedaan kalimat
berdasarkan kelompk kata dalam membacakan teks berita melalui media surat kabar
78,4%.
Grafik II
Kemampuan Siswa Membacakan Teks Berita
Melalui Media Surat Kabar
Pada Siklus II
![]() |
|||||||||
![]() |
|||||||||
![]() |
|||||||||
![]() |
|||||||||
![]() |
|||||||||
|
|
|
|
|

Dari data grafik 2 siklus
II ternyata hasil yang diperoleh sudah
melebihi target peneliti dan sudah dikatagorikan berhasil.
Dari
hasil analisis data tentang tingkat kemampuan membacakan teks berita melalui
media surat kabar pada suklus II mengalami peningkatan. Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa melalui dedia surat kabar terbaru dan tema surat kabar yang sesuai dengan psikologi remaja
pada siswa kelas 8B di SMP Islam As-Syuhada’ 45 Curahdami meningkat.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan pengamatan
awal yang dilakukan oleh peneliti dalam kelas saat berlangsungnya proses
belajar mengajar diperoleh data kondisi dan permasalahan pembelajaran yang
terjadi pada siswa kelas 8B di SMP Islam As-Syuhada’ 45 yaitu suasana kelas
tidak menggairahkan dan kurang menyenangkan karena dicekam dengan tugas yang
dirasa membebani siswa. Sebagian siswa tampak demam panggung karena artikulsi
dan volume suara tidak jelas, penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata
kurang tepat, dan siswa tidak tertarik dengan tema teks berita yang tidak
sesuai dengan jiwa atau psikologi siswa. Selain itu siswa takut untuk tampil dahulu apalagi didepan kelas serta
dalam penilaian.
Berdasarkan
kondisi yang ada maka peneliti merencanakan pembelajaran kemampuan membacakan
teks berita melalui media surat kabar terbaru denagn tema “Vokalis Kerispatih
Tertangkap Basah Menggunakan Narkoba”. Hal ini dilakukan oleh peneliti agar
siswa tertarik dan berminat serta termotivasi dalam belajar diharap adanya
peningkatan prestasi.
Media
surat kabar terbaru dan sesuai dengan psikologi siswa agar siswa dapat
mengembangkan minat dan ketertarikan cara
membacakan teks berita. Demi hal tersebut diharapkan nantinya siswa bisa
menjadi penyiar radio, pembaca berita dan sebagainya.
Pada waktu kegiatan
kelompok, guru melatih siswa membacakan teks berita melalui media surat kabar
dibantu anggota kelompok yang lain agar mereka saling mempengaruhi, saling berkomunikasi, sharing dengan anggota
kelompoknya. Penilaian akhir dilakukan guru untuk mengetahui hasil latihan
siswa daengan kelompknya berupa penilaian tampilan secara individu.
- Siklus I
Pada siklus I siswa sudah
mulai tenang, tidak demam panggung karena sebelum tampil terlebih dahulu
diadakan kegiatan berlatih denagn sesama temannya secara bergantian dalam
kelompoknya. Selain itu ada evaluasi awal dari anggota kelompoknya dan saran-saran yang sangat membantu dan rasa
takut sudah ditepis.
Pada
waktu kegiatan Belajar Mengajar berlangsung peneliti mengamati 18 kelompok.
Ternyata ada 4 kelompok yang sangat aktif jika dibandingkan dengan kelompok
yang lain. Ada 14 kelompok yang kurang aktif. Keaktidan siswa untuk memberi
arahan kepada temannya hanya tampak pada empat kelompok saja. Teks berita pada
surat kabar tidak sesuai dengan psikolodi siswa sehingga siswa kurang tertarik.
Pada
waktu masing-masing siswa tampil, kemampuan membacakan teks berita melalui
media surat kabar tidak memenuhi target peneliti yang seharusnya mencapai 60%
tetapi kenyatannya kejelasan artikulasi 57% dan penjedaan kaliamat berdasarkan
kelompok kata 59,6%. Dengan ditemukan
beberapa kendala tersebut perlu diadakan pembenahan-pembenahan. Untuk itu perlu
dilaksanakan siklus II. Kegiatan belajar mengajar pada siklus II samahalnya
dengan kegiatan Belajar Mengajar pada siklus I, namunm masih harus ditambah
dengan temuan-temuan yang merupakan kendala dari hasil siklus I.
- Siklus II
Setelah diketahui bawa
siswa kurang tertarik pada tema surat kabar pada siklus I karena tidak sesuai
dengan psikologi siswa. Siswa yang sangat aktif mengelompok pada 4 kelompok
saja, kejelasan artikulasi 57% dan penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata
59,6% saat siswa mwmbacakan teks berita. Diupayakan masing-masing kelompok
terdapat siswa yang sangat aktif, tema yang digunakan teks berita melalui media
surat kabar yang sesuai dengan psikologi siswa yaitu “Vokalis Kerispatih Tertangkap Basah Menggunakan Narkoba” karena vokalis
kerispatih adalah salah satu foklis group band yang terkenal. Selain itu untuk
meningkatkan kejelasan artikulasi dan ketepatan penjedaan kalimat berdasrkan
kelompok kata, siswa berlatih secara bergantian dengan anggota kelompoknya untuk membacakan teks berita melalui media
surat kabar dan memberi penilaian serta pendapat terhadap anggota kelompok yang
telah membacakan teks berita.
Hasil
akhir berupa penilaian kemampuan membacakan teks berita melalui media surat
kabar diperoleh nilai yang melebihi target peneliti. Dengan demikian hasil yang
diperoleh sudah sesuai dengan hipotesis tindakan yang diajukan yaitu melalui
media surat kabar terbaru dan sesuai dengan psikologi siswa kelas 8B serta diskusi
dengan teman kelompoknya sehingga dapat meningkatkan kemampuan membacakan teks
berita. Secara keseluruhan analisis data baik siklus I maupun siklus II adalah
sebagai berikut :
Grafik III
Kemampuan Siswa Membacakan Teks Berita
Melalui Media Surat Kabar
Pada Siklus II
![]() |
|
Artikulasi Intonsdi
Volume Jeda
Setelah diadakan tindakan
pada siklus II maka beberapa aspek pada siklus I yang masih belum memenuhi
harapan peneliti ternyata pada siklus II sudah memenuhi harapan dan semua aspek
mengalami peningkatan.
BAB
V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus. Hasil penelitian diperoleh dari
proses pembelajaran kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar.
Pada waktu setiap siswa tampil, kejelasan artikulasi masih belum memenuhi arget
peneliti yang seharusnya target minimal 60% tetapi kenyatannya mencapai 57% dan
ketepatan penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata 59,6% yang target
seharusnya 60%. Siswa juga kurang tertarik terhadap tema teks berita melalui
media surat kabar siklus I karena tidak sesuai dengan psikologi remaja siswa,
karena itu pada siklus II digunakan media surat kabar terbaru yang temanya
sesuai dengan psikologi siswa kelas 8B si SMP Islam As-Shuhada’ 45 meningkat
terbukti pada grafik 3, yaitu kejelasan artikulasi sikus I mencapai skor 1900
menjadi 2425 pada siklus II, Ketepatan intonasi pada siklus I 2110 menjadi 2455
pada siklus II. Pada silus I kejelasan volume mencapai skor 2055 menjadi 2415
pada siklus II, dan ketepatan penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata 1970
pada siklus I menjadi 2590 pada siklus II.
5.2 Saran
5.2.1 Kepada guru mata pelajaran
Pada saat pembelajaran
kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar, guru harus
memperhatikan kelompk dan tema berita pada surat kabar. Antara masing-masing
kelompok diupayakan seimbang agar bisa mlaksanakan kegiatan secara maksimal.
Selain itu tema teks berita yang sesuai dengan psikologi remaja siswa akan
berdampak meningkatkan minat dan ketertarikan pada informasi teks berita
tersebut.
5.2.2 Kepada peneliti
Peneliti berikutnya dapat
melakukan penelitian tentang pembelajaran membacakan teks berita melalui media
surat kabar terbaru dan sesuai dengan psikologi siswa yang dapat meningktkan
kemampuan membaca
0 Komentar untuk "Makalah Teks Berita Bahasa Indonesia"