PENGARUH PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SISWA
KELAS XII SMA
Diajukan untuk menyelesaikan tugas Mata Pelajaran Sosiologi
dan sebagai syarat kelengkapan tugas akhir semester VI
Disusun oleh :
1.
Dea Sonia Natalia
2.
Intan Arifah
3.
Firgi Irvan Erlangga
4.
M . Uli Amri
5.
Triyuni Antika
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI
ABSTRAK
Penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tanggapan siswa-siswi mengenai penggunaan handphone di dalam
lingkungan SMA Negeri khususnya kelas XII IPS dan untuk mengetahui pemahaman
siswa-siswi terhadap penggunaan
handphone di dalam lingkungan SMA Negeri
.
Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode sampel dan pengamatan langsung
terhadap objek yang diteliti, dengan populasi penelitian adalah seluruh siswa
kelas XII IPS SMA Negeri.
Mengingat jumlah populasi dalam penelitian ini cukup besar maka penulis menarik
sampel dari siswa kelas
XII IPS yang terdiri dari 12 orang perwakilan dari setiap kelas.
Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa handphone cukup menunjang terhadap
prestasi
belajar
siswa,hal ini terjadi tidak terlepas dari berbagai pengaruh positif penggunaan
handphone yang dapat di manfaatkan dengan baik oleh siswa-siswi SMA
Negeri,
namun pengaruh
negatif juga terjadi pada beberapa siswa-siswi seperti penggunaan handphone
pada saat jam pelajaran yang juga dapat mengganggu konsentrasi
siswa-siswi,kemudian beberapa siswa-siswi yang juga menyimpan video porno yang
juga dapat merusak karakter dan aqidah siswa-siswi.
Oleh karena
itu, dengan memberikan gambaran Pengaruh Penggunaan Handphone Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XII IPS SMA penulis
berharap seluruh siswa dan guru dapat mengetahui pengaruh penggunaan handphone terhadap
prestasi belajar siswa
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................
i
ABSTRAK.....................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR...................................................................................
iii
DAFTAR
ISI.................................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang............................................................................. 1
B.
Rumusan
Masalah........................................................................ 2
C.
Tujuan Penelitian......................................................................... 3
D.
Manfaat Penelitian....................................................................... 3
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
A. Deskripsi Umum.……………............................................................ 4
BAB III METODE
PENELITIAN
A.
Jenis
Peneltian............................................................................... 9
B.
Populasi dan Sampel…………..................................................... 9
C.
Pengumpulan Data........................................................................ 10
BAB IV HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Penelitian………………………………………………….. 11
B.
Pembahasan................................................................................... 15
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan................................................................................... 20
5.2
Saran............................................................................................. 20
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................. 21
LAMPIRAN............................................................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu titik
terang yang bermula pada suatu kesederhanaan pada kehidupan manusia, telah
menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk mempermudah semua aspek kehidupan yang bernama
TEKNOLOGI. Dunia informasi saat ini seakan tidak bisa terlepas dari teknologi.
Konsumsi masyarakat akan teknologi menjadikan dunia teknologi semakin lama
semakin canggih komunikasi yang dulunya memerlukan waktu yang lama dalam
penyampaiannya kini dengan teknologi segalanya menjadi sangat dekat dan tanpa
jarak.
Awalnya,
teknologi diciptakan untuk mempermudah setiap kegiatan manusia. Lahir dari
pemikiran manusia yang berusaha untuk mempermudah kegiatan-kegiatannya yang
kemudian diterapkan dalam kehidupan. Kini teknologi telah berkembang pesat dan
semakin maju seiring dengan perkembangan zaman sehingga terjadi pengalihan
fungsi teknologi. Contohnya pada salah satu fasilitas canggih pada masa ini
yang akan dibahas yaitu
mengenai telepon genggam yang lebih dikenal dengan sebutan handphone.
Beberapa tahun
yang lalu handphone hanya dimiliki oleh kalangan pembisnis yang memang
benar-benar membutuhkan itu untuk kelancaran pekerjaannya. Seiring berjalannya
waktu handphone bisa dimiliki oleh semua kalangan. Baik yang sangat
membutuhkan maupun yang kurang membutuhkan. Termasuk pelajar perkembangan teknologi semakin
memasyarakat dikalangan pelajar. kini handphone (Hp) adalah sakunya seorang
pelajar,hampir semua anak didik mengantongi handphone. Hal ini merupakan
kebanggan bagi Orang tua, karena mempunyai anak yang tidak ketinggalan zaman.
Orang tua menyadari akan pentingnya handphone bagi anaknya dengan berbagai
alasan, namun Orang tua tidak menyadari bahwa disamping itu handphone juga
mempunyai dampak negatif.
Tantangan dunia pendidikan adalah
etika, etika moral seorang siswa, hal ini tercermin dari ditemukannya beberapa
handphone siswa yang berisikan video porno, hal ini menunjukkan kurangnya
kesadaran siswa akan moral. Kini dunia handphone adalah
dunia untuk berkomunikasi, berbagi, mencipta dan menghibur dengan suara,
tulisan, gambar, musik dan video. Disamping harga yang ditawarkan cukup
terjangkau, berbagai fitur handphone juga diberikan sebagai penunjang
majunya teknologi.Namun
terkadang juga handphone dapat mengganggu atau memiliki beberapa hal
negatif diantaranya tempat untuk menyimpan gambar-gambar porno,atau menggunakan
handphone saat tengah diadakan proses belajar yang dapat mengganggu
siswa atau perhatian dan minat mereka dalam belajar menjadi berkurang di
karenakan mereka lebih sibuk untuk saling berkiriman pesan.
B. Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah yang dapat di ambil dari latar belakang di atas yaitu Bagaimana
pengaruh penggunaan handphone dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas XII IPS SMA Negeri 2 Pringsewu?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas
tujuan penelitian dalam penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu untuk mengetahui
pengaruh penggunaan handphone dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas XII IPS SMA Negeri 2
Pringsewu .
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang ingin di capai dalam penulisan karya tulis
ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.
Agar
penulis dapat mengembangkan pengetahuannya dalam penulisan karya tulis ilmiah.
2. Agar pembaca dapat mengetahui
pengaruh penggunaan handphone terhadap prestasi belajar siswa.
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
Dekskripsi
umum
1. Handphone
Handphone adalah salah satu alat telekomunikasi yang didalamnya terdapat fasilitas seperti ; SMS, MP3, Video , Kamera, Record sehingga handphone menjadi alat multimedia
Handphone adalah salah satu alat telekomunikasi yang didalamnya terdapat fasilitas seperti ; SMS, MP3, Video , Kamera, Record sehingga handphone menjadi alat multimedia
2. Belajar
Belajar adalah suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar. Sumber belajar ini termasuk buku, guru, atau sesame teman. Yang dimaksud dengan perubahan sikap disini, apabila sseorang yang semula tidak tahu , maka setelah mempelajari sesuatu ia akan berubah menjadi tahu yang selanjutnya akan terjadi perubahan tingkah laku.
Keberhasilan atau kegagalan seseorang siswa menunjukkan prestasi belajar yang dicapai, sedangkan kecerdasan seseorang akan mempengaruhi prestasi belajar.
Belajar adalah suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar. Sumber belajar ini termasuk buku, guru, atau sesame teman. Yang dimaksud dengan perubahan sikap disini, apabila sseorang yang semula tidak tahu , maka setelah mempelajari sesuatu ia akan berubah menjadi tahu yang selanjutnya akan terjadi perubahan tingkah laku.
Keberhasilan atau kegagalan seseorang siswa menunjukkan prestasi belajar yang dicapai, sedangkan kecerdasan seseorang akan mempengaruhi prestasi belajar.
3. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan / keterampilan yang dikembangkan dengan nilai tes (nilai/angka) yang diberikan oleh guru / pendidik. Dengan demikian, jika peran serta orang tua tinggi diharapkan tingkat prestasi peserta didik juga tinggi.
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan / keterampilan yang dikembangkan dengan nilai tes (nilai/angka) yang diberikan oleh guru / pendidik. Dengan demikian, jika peran serta orang tua tinggi diharapkan tingkat prestasi peserta didik juga tinggi.
Handphone teknologi ini mulai
digunakan tahun 1970 yang diawali dengan penggunaan mikroprosesor untuk
teknologi komunikasi. Dan pada tahun 1971, jaringan handphone pertama dibuka di
Finlandia bernama ARP. Menyusul kemudian NMT di Skandinavia pada tahun 1981 dan
AMPS pada tahun 1983. Penggunaan teknologi analog pada generasi pertama
menyebabkan banyak keterbatasan yang dimiliki seperti kapasitas trafik yang
kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit, dan
penggunaan spektrum frekuensi yang boros.
Di sisi lain, meningkatnya
jumlah pelanggan tidak bisa ditampung generasi pertama. Selain itu, teknologi
1G hanya bisa melayani komunikasi suara, tidak seperti 2G yang bisa digunakan
untuk SMS. NMT atau Nordic Mobile Telephone adalah jaringan handphone analog
yang pertama kali digunakan secara internasional di Eropa Utara. Jaringan ini
beroperasi pada frekuensi 450 MHz sehingga sering disebut NMT-450, ada juga
NMT-900 yang beroperasi pada frekuensi 900 MHz.
Mengingat tuntutan pasar dan
kebutuhan akan kualitas yang semakin baik, lahirlah teknologi generasi ke dua
atau 2G. Generasi ini sudah menggunakan teknologi digital. Teknologi 2G lainnya
adalah IS-95 CDMA, IS-136 TDMA dan PDC. Generasi kedua selain digunakan untuk
komunikasi suara, juga bisa untuk SMS dan transfer data dengan kecepatan
maksimal 9.600 bps (bit per second). Sebagai perbandingan, modem yang banyak
digunakan untuk koneksi internet berkecepatan 56.000 bps (5,6 kbps). Kelebihan
2G dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari segi kapasitas juga lebih
besar. Karena pada 2G, satu frekuensi bisa digunakan beberapa pelanggan dengan
menggunakan mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA).
Standar teknologi 2G yang paling
banyak digunakan saat ini adalah GSM (Global System for Mobile Communication),
seperti yang dipakai sebagian besar handphone saat ini. GSM beroperasi pada
frekuensi 900, 1800 dan 1900 MHz. GSM juga mendukung komunikasi data
berkecepatan 14,4 kbps.
Sejarah GSM diawali dengan
diadakannya konferensi pos dan telegraf di Eropa pada tahun 1982. Konferensi
ini membentuk suatu study group yang bernama Groupe Special Mobile (GSM) untuk
mempelajari dan mengembangkan sistem komunikasi publik di Eropa. Pada tahun
1989, tugas ini diserahkan kepada European Telecommunication Standards
Institute (ETSI) dan GSM fase I diluncurkan pada pertengahan 1991.
Pada tahun 1993, sudah ada 36 jaringan
GSM di 22 negara. Keunikan GSM dibanding generasi pertama adalah layanan SMS.
SMS atau Short Message Service adalah layanan dua arah untuk mengirim pesan
pendek sebanyak 160 karakter. GSM yang saat ini digunakan sudah memasuki fase
2.
Setelah 2G, lahirlah generasi 2,5 G
yang merupakan versi lebih baik dari generasi kedua. Generasi 2,5 ini mempunyai
kemampuan transfer data yang lebih cepat. Yang terkenal dari generasi ini
adalah GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE.
Baru-baru ini, tren komunikasi seluler mulai beralih kepada generasi berikutnya yang diprediksikan akan menjadi teknologi komunikasi seluler yang menjanjikan. Generasi 3 atau 3G merupakan teknologi terbaru dalam dunia seluler. Generasi ini lebih dikenal dengan sebutan UMTS (Universal Mobile Telecommunication System) atau WCDMA (Wideband – Coded Division Multiple Access). Kelebihan generasi terbaru ini terletak pada kecepatan transfer data yang mencapai 384 kbps di luar ruangan dan 2 Mbps untuk aplikasi indoor.
Baru-baru ini, tren komunikasi seluler mulai beralih kepada generasi berikutnya yang diprediksikan akan menjadi teknologi komunikasi seluler yang menjanjikan. Generasi 3 atau 3G merupakan teknologi terbaru dalam dunia seluler. Generasi ini lebih dikenal dengan sebutan UMTS (Universal Mobile Telecommunication System) atau WCDMA (Wideband – Coded Division Multiple Access). Kelebihan generasi terbaru ini terletak pada kecepatan transfer data yang mencapai 384 kbps di luar ruangan dan 2 Mbps untuk aplikasi indoor.
Selain itu, generasi ini dapat
menyediakan layanan multimedia seperti internet, video streaming, video
telephony, dan lain-lain dengan lebih baik. Generasi ketiga ini menggunakan
teknologi CDMA yang awalnya muncul dari teknologi militer Amerika Serikat dan
dikhususkan pada standar IS-95. Beberapa paten pada jaringan-jaringan yang ada
sekarang yang berbasis pada teknologi CDMA dimiliki Qualcomm Inc., sehingga
pembuat peralatan membayar royalti.
Teknologi CDMA membuat kapasitas
suatu sel menjadi lebih besar dibanding sistem GSM karena pada sistem CDMA,
setiap panggilan komunikasi memiliki kode-kode tertentu sehingga memungkinkan
banyak pelanggan menggunakan sumber radio yang sama tanpa terjadinya gangguan
interferensi dan cross talk. Sumber radio dalam hal ini adalah frekuensi dan time
slot yang disediakan untuk tiap sel.
Sistem komunikasi wireless berbasis
CDMA pertama kali digunakan pada tahun 1995 dan sampai sekarang, CDMA merupakan
saingan utama dari sistem GSM di banyak negara. Pada tahun 1999, the
International Telecommunication Union (ITU) memilih CDMA sebagai standar
teknologi untuk generasi ketiga (3G). Varian CDMA yang banyak digunakan adalah
WCDMA dan TD-SCDMA.
Pada bulan Mei 2001 sudah terdapat
35 juta pelanggan CDMA di seluruh dunia. Dan pada tahun 2003, terdapat 100 juta
pelanggan yang menggunakan CDMA di seluruh dunia. Kelebihan utama yang dimiliki
generasi ketiga adalah kemampuan transfer data yang cepat atau memiliki bit
rate yang tinggi.
Tingginya bit rate yang dimiliki
menyebabkan banyak operator CDMA dapat menyediakan berbagai aplikasi multimedia
yang lebih baik dan bervariasi, dan menjadi daya tarik tersendiri bagi
pelanggan. Bayangkan saja, hanya dengan sebuah handphone, kita memiliki
fasilitas kamera, video, komputer, stereo dan radio. Selain itu, berbagai fasilitas
hiburan pun bisa dinikmati seperti video klip, keadaan lalu lintas secara real
time, teleconference, bahkan sekadar memesan tempat di restoran, cukup dengan
menekan tombol di handphone.
Ketika kita duduk di rumah pun, kita
masih bisa melakukan berbagai hal tanpa harus keluar ruangan, seperti mencek
saldo bank, membayar SPP untuk kuliah anak-anak, memesan makanan dan lain-lain.
Dalam jangka panjang, CDMA dan
teknologi-teknologi lainnya seperti GSM akan dibandingkan berdasarkan pada
biaya total per pelanggan dari jaringan infrastruktur dan harga pesawat
telefon.Dengan 3G, komunikasi murah dan berkualitas bukan impian belaka.
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Mengetahui bagaimana tanggapan siswa
kelas XII SMA Negeri 2 Pringsewu dengan melakukan penelitian deskriptif, yaitu
penelitian yang cenderung menggambarkan apa suatu fenomena apa adanya dengan
cara menelaah secara teratur, mengutamakan obyektifitas, dan dilakukan secara
cerma. Salah satu bentuk penelitian deskriptif adalah metode survei (angket),
bentuk peneltian pengumpulan data yang relative terbatas dari kasus-kasus yang
relative besar jumlahnya. Menjalankan metode survey boleh berupa penyebaran
angket, yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang variabel. Angket
berisi pertanyaan-pertanyaan tentang rumusan masalah yang diangkat dalam
penelitian. Survei di lakukan kepada minimal 30% dari jumlah populasi.
Penelitian deskriptif juga dapat dikembangkan ke arah penelitian naturalistic
yang menggunakan kasus spesifik melalui deskriptif mendalam atau dengan
penelitian setting alami fenomenologis.
B. POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
Dalam penelitian ini populasinya dalah siswa-siswi kelas XII IPS SMA Negeri 2 Pringsewu
Dalam penelitian ini populasinya dalah siswa-siswi kelas XII IPS SMA Negeri 2 Pringsewu
2. Sampel
Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 12 siswa perwakilan setiap kelas dengan objek penelitiannya adalah latar belakang pengaruh penggunaan handphone terhadap kepribadian dengan prestasi belajar siswa.
Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 12 siswa perwakilan setiap kelas dengan objek penelitiannya adalah latar belakang pengaruh penggunaan handphone terhadap kepribadian dengan prestasi belajar siswa.
C. PENGUMPULAN DATA
Cara
pengambilan data untuk memperoleh tujuan dari penelitian ini adalah dengan cara
penyebaran angket kepada sampel yang disebar ke 60 siswa/siswi kelas XII
IPS SMAN 2 Pringsewu. (angket terlampir)
BAB IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
1.
Menurut
anda, apakah Handphone merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi ?
Dari hasil penelitian diperoleh jawaban sebagai berikut:
Jawaban
|
Jumlah (Frekuensi)
|
Persentase
|
Ya
|
41
|
68%
|
Tidak
|
18
|
30%
|
Tidak menjawab
|
1
|
2%
|
Jumlah
|
60
|
100%
|
Tabel 4.1. Frekuensi Handphone merupakan kebutuhan yang
harus terpenuhi
2. Apakah
Orang tua anda mengizinkan anda menggunakan Handphone di sekolah?
Jawaban
|
Jumlah (Frekuensi)
|
Persentase
|
Ya
|
45
|
75%
|
Tidak
|
13
|
22%
|
Tidak menjawab
|
2
|
3%
|
Jumlah
|
60
|
100%
|
Tabel 4.2. Frekuensi orang tua yang mengizinkan penggunaan
handphone di sekolah
3. Apakah
pada saat belajar di rumah handphone anda di Nonaktifkan?
Jawaban
|
Jumlah (Frekuensi)
|
Persentase
|
Ya
|
16
|
26%
|
Tidak
|
43
|
72%
|
Tidak menjawab
|
1
|
2%
|
Jumlah
|
60
|
100%
|
Tabel 4.3.
Penonaktifan handphone saat belajar di rumah
4. Apakah
anda sering menggunakan handphone pada saat jam pelajaran di sekolah?
Jawaban
|
Jumlah (Frekuensi)
|
Persentase
|
Ya
|
21
|
35%
|
Tidak
|
34
|
57%
|
Tidak menjawab
|
3
|
5%
|
Kadang-kadang
|
2
|
3
|
Jumlah
|
60
|
100%
|
Tabel 4.4. Penggunaan handphone saat jam pelajaran
5. Apakah
penggunaan handphone membuat anda merasa malas belajar?
Jawaban
|
Jumlah (Frekuensi)
|
Persentase
|
Ya
|
21
|
35%
|
Tidak
|
37
|
62%
|
Tidak menjawab
|
2
|
3%
|
Jumlah
|
60
|
100%
|
4.5.
Hubungan penggunaan handphone dengan rasa malas belajar
6. Apakah
anda merasa adanya pengaruh positif setelah menggunakan handphone ?
Jawaban
|
Jumlah (Frekuensi)
|
Persentase
|
Ya
|
49
|
82%
|
Tidak
|
9
|
15%
|
Tidak menjawab
|
2
|
3%
|
Jumlah
|
60
|
100%
|
Tabel
4.6. Pengaruh positif penggunaan handphone
7. Apakah
anda pernah merasa adanya pengaruh negatif dalam penggunaan handphone?
Jawaban
|
Jumlah (Frekuensi)
|
Persentase
|
Ya
|
40
|
67%
|
Tidak
|
18
|
30%
|
Tidak menjawab
|
2
|
3%
|
Jumlah
|
60
|
100%
|
Tabel 4.7. Pengaruh negatif penggunaan
handphone
8. Apakah
waktu belajar anda lebih banyak dibandingkan dengan memainkan Handphone?
Jawaban
|
Jumlah (Frekuensi)
|
Persentase
|
Ya
|
23
|
38%
|
Tidak
|
36
|
60%
|
Tidak menjawab
|
1
|
2%
|
Jumlah
|
60
|
100%
|
Tabel 4.8.
Perbandingan waktu belajar dan memainkan handphon
9. Apakah
handphone merupakan salah satu alat motivasi belajar anda?
Jawaban
|
Jumlah (Frekuensi)
|
Persentase
|
Ya
|
34
|
57%
|
Tidak
|
25
|
41%
|
Tidak menjawab
|
1
|
2%
|
Jumlah
|
60
|
100%
|
Tabel 4.9. Handphone sebagai
salah satu motivasi belajar
10. Menurut
anda, apakah ada cara yang efektif untuk mengurangi kebiasaan menggunakan handphone?
Jawaban
|
Jumlah (Frekuensi)
|
Persentase
|
Ya
|
42
|
70%
|
Tidak
|
14
|
23%
|
Tidak menjawab
|
4
|
7%
|
Jumlah
|
60
|
100%
|
Tabel 4.10. Cara efektif untuk mengurangi kebiasaan menggunakan
Handphone
11. setujukah
anda dengan adanya larangan membawa handphone ke sekolah ?
Jawaban
|
Jumlah (Frekuensi)
|
Persentase
|
Ya
|
14
|
23%
|
Tidak
|
45
|
75%
|
Tidak menjawab
|
1
|
2%
|
Jumlah
|
60
|
100%
|
Tabel
4.11. Larangan membawa handphone ke sekolah
B. Pembahasan
1.
Handphone sebagai kebutuhan
Dari data
hasil penelitian pada soal No. 1, yaitu mengenai handphone merupakan kebutuhan.Hasil
dari data tersebut menunjukkan bahwa 68% siswa/siswi SMA NEGERI yang
setuju bahwa handphone merupakan suatu kebutuhan yang harus terpenuhi sedangkan
30 % siswa/siswi SMA yang setuju bahwa handphone merupakan suatu
kebutuhan yang tidak harus terpenuhi.hal ini menunjukkan bahwa handphone juga
merupakan salah satu hal yang sangat di butuhkan.
2.
Izin penggunaan handphone dari orang
tua di sekolah
Dari data
hasil penelitian pada soal No. 2, yaitu mengenai Izin penggunaan handphone dari
orang tua di sekolah dari data diperoleh bahwa 75% dari orang tua siswa/siswi
SMA NEGERI mengizinkan penggunaan handphone di sekolah dan 22% orangtua
siswa/siswi SMA NEGERI tidak mengizinkan penggunaan handphone di sekolah.yang
menunjukkan bahwa sebagian orang tua menginginkan anaknya lebih serius belajar
karena sebagian anak kadang lebih memilih memainkan handphone di bandingkan
memperhatikan guru yang sedang mengajar.
3.
Penonaktifan handphone saat belajar
di rumah
Dari data
hasil penelitian pada soal No. 3, yaitu mengenai penonaktifan handphone saat
belajar di rumah dari data di peroleh bahwa 26% siswa/siswi SMA NEGERI menonaktifkan
handphone mereka saat belajar di sekolah dan 72% siswa /siswi SMA NEGERI tidak
menonaktifkan handphone mereka saat sedang belajar.ini menunjukkan kurangnya
siswa
4.
Penggunaan handphone saat jam
pelajaran
Dari data
hasil penelitian pada soal No. 4, yaitu mengenai Penggunaan handphone saat jam
pelajaran,menunjukkan bahwa 35% siswa/siswi SMA NEGERI sering menggunakan
handphone saat jam pelajaran dan 57% siswa/siswi SMA NEGERI tidak menggunakan handphone saat jam
pelajaran,serta 3% siswa/siswi SMA NEGERI kadang menggunakan handphone
saat jam pelajaran,hal ini menunjukkan bahwa lebih dari 50% siswa/siswi SMA
NEGERI juga lebih memilih memperhatikan guru yang sedang mengajar di bandingkan
memainkan handphone
5.
Hubungan penggunaan handphone dengan
rasa malas belajar
Dari data
hasil penelitian pada soal No. 5, yaitu mengenai Hubungan penggunaan
handphone dengan rasa malas belajar,sebanyak 35 % siswa/siswi SMA NEGERI 2 merasa
malas belajar karena menggunakan handphone dan 62 % siswa/siswi SMA NEGERI tidak
merasa malas belajar ketika menggunakan handphone.
6.
Pengaruh positif penggunaan
handphone
Dari data
hasil penelitian pada soal No. 6, yaitu mengenai Pengaruh positif
penggunaan handphone,bahwa 82% siswa/siswi SMA NEGERI merasa bahwa handphone
memiliki dampak yang positif bagi mereka dan5% siswa/siswi SMA NEGERI merasa
handphone tidak memiliki dampak positif bagi mereka,hal ini menunjukkan bahwa
handphone memiliki plus minus dalam penggunaan misalnya saja dampak positif
yang di dapatkan bahwa dengan menggunakan handphone beberapa siswa dapat
menyelesaikan tugas mereka baik melalui bertukar pendapat melalui pesan singkat
bersama teman ataupun membuka beberapa aplikasi internet yang terkadang
tersedia di handphone seperti misalnya google yang menyimpan banyak informasi
yang dapat membantu para siswa dalam menyelesaikan tugas mereka.
7.
Pengaruh negatif penggunaan
handphone
Dari data
hasil penelitian pada soal No. 7, yaitu mengenai Pengaruh negatif penggunaan
handphone,bahwa 67 % siswa/siswi SMA NEGERI merasa handphone memiliki dampak
negatif dan 30 % siswa/siswi SMA NEGERI merasa handphone tidak memiliki dampak
negatif. hal ini menunjukkan bahwa handphone memiliki plus minus dalam
penggunaan misalnya saja beberapa siswa malas belajar ketika menggunakan
handphone,dan juga handphone merupakan alat beberapa siswa untuk menyimpan
gambar-gambar porno di handphone mereka.
8.
Perbandingan waktu belajar dan
memainkan handphone
Dari data
hasil penelitian pada soal No. 8, yaitu mengenai Perbandingan waktu belajar
siswa/siswi SMA NEGERI dan waktu memainkan handphone,bahwa 38% siswa/siswi SMA
NEGERI waktu belajar mereka lebih banyak di bandingkan memainkan handphone
sedangkan 60% siswa/siswi SMA NEGERI waktu belajar mereka kurang di bandingkan
waktu mereka memainkan handphone,hal ini menunjukkan saat menggunakan handphone
minat belajar siswa kurang di bandingkan saat tidak menggunakan handphone
9.
Handphone sebagai salah satu
motivasi belajar
Dari data
hasil penelitian pada soal No.9, yaitu mengenai Handphone sebagai salah satu
motivasi belajar, Hasil dari data tersebut menunjukkan bahwa 57% siswa/siswi
SMA NEGERI mengungkapkan bahwa handphone juga merupakan salah satu alat
motivasi belajar mereka.sedangkan 41 % siswa/siswi SMA NEGERI mengungkapkan
bahwa handphone bukan alat motivasi beajar mereka.
10.
Cara efektif untuk mengurangi kebiasaan
menggunakan handphone
Dari data
hasil penelitian pada soal No. 10, yaitu mengenai Cara efektif untuk mengurangi
kebiasaan menggunakan handphone,bahwa 70% siswa/siswi SMA NEGERI mengatakan
bahwa ada beberapa cara untuk mengurangi kebiasaan menggunakan
handphone.seperti menonaktifkannya saat belajar dan kembali mengaktifkannya
ketika sedang istirahat dan pulang.dan 23% siswa mengatakan bahwa tidak ada
cara untuk mengurangi kebiasaan mereka menggunakan handphone.
11.
Larangan membawa handphone ke
sekolah
Dari data
hasil penelitian pada soal No. 11, yaitu mengenai Larangan membawa handphone ke
sekolah,bahwa 23 % siswa/siswi SMA NEGERI 2 setuju dengan adanya larangan
membawa handphone ke sekolah dan 75 % siswa/siswi SMA NEGERI tidak setuju
dengan adanya larangan membawa handphone ke sekolah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penulis dengan menggunakan teknik kajian
kepustakaan, maupun kegiatan lapangan yang meliputi kuisioner dan pengamatan
secara langsung maka didapatkan kesimpulan yaitu siswa kelas XII SMA Negeri berpendapat
bahwa Handphone cukup menunjang terhadap prestasi belajar siswa.
B.
Saran
Sehubungan dengan masalah yang
dikemukakan dalam karya ilmiah ini, maka penulis menyarankan sebagai berikut :
a. Perlunya peningkatan
peraturan sekolah mengenai penggunaan handphone di area sekolah khususnya di
dalam kelas karena sangat berpengaruh terhadap karakter siswa dan aqidah siswa
serta prestasi belajar siswa.
DAFTAR
PUSTAKA
0 Komentar untuk "PENGARUH PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA "